PORTALJATENG.ID — Sebuah studi menemukan bahwa individu yang menerima operasi bariatrik lebih kecil kemungkinannya mengalami kejadian kardiovaskular di tahun mendatang.
Temuan ini merujuk pada studi Rutgers terhadap orang obesitas dengan penyakit hati berlemak non-alkohol (NAFLD) dan obesitas yang tidak wajar (indeks massa tubuh lebih dari 40).
Penelitian yang dipublikasikan di JAMA Network Open, tim Rutgers, bersama dengan kolaborator dari Ohio State University melaporkan pasien obesitas yang menjalani operasi bariatrik hampir 50 persen lebih kecil kemungkinan mengalami kejadian kardiovaskular seperti serangan jantung dan stroke.
Seperti dilansir dari laman Times Now News, Rabu (16/11/2022), operasi bariatrik sendiri merupakan pembedahan yang dilakukan untuk membantu menurunkan berat badan.
Baca juga: Studi: Makanan Olahan jadi Penyebab Utama Obesitas di Dunia
“Temuan ini memberikan bukti yang mendukung operasi bariatrik sebagai alat terapi yang efektif untuk menurunkan risiko tinggi penyakit kardiovaskular bagi individu tertentu dengan obesitas dan NAFLD,” ungkap Director of the Center for Liver Diseases and Liver Masses Rutgers, Vinod K Rustgi dilansir dari PMJ News.
Dalam studi tersebut, para peneliti menganalisis data dari database asuransi kesehatan MarketScan Commercial Claims and Encounters dari 2007 hingga 2017. Dari 230 juta individu yang tercakup, 86.964 orang dewasa berusia antara 18 dan 64 tahun yang mengalami obesitas dan teridentifikasi NAFLD.