Minggu, 19 Maret 2023
30 C
Semarang

Wakil Ketua DPRD Jateng Tegaskan Pentingnya Wawasan Kebangsaan Jelang Pemilu 2024

Berita Terkait

Portal Jateng – Menjelang tahun politik, penting untuk setiap individu memiliki nilai serta memahami wawasan kebangsaan yang mumpuni. Terutama untuk memitigasi opini publik yang sering terpolarisasi di masa-masa sebelum pemilihan umum (Pemilu) 2024.

Hal ini disampaikan oleh Wakil Ketua DPRD Jawa Tengah, Heri Pudyatmoko, Sabtu (28/1/2023). Menurutnya, wawasan kebangsaan tidak hanya wajib dimiliki oleh calon pemimpin yang akan dipilih, melainkan juga seluruh masyarakat yang akan memilih.

Ia mengatakan bahwa pengetahuan terkait hal dasar tentang negara, menuntun dalam menentukan pilihan “pemimpin” yang lebih baik. Khususnya yang mampu membawa suatu perubahan.

“Wawasan kebangsaan itu hal dasar. Setiap orang wajib tahu dan menyadari maknanya. Logikanya, bagaimana kita akan mampu menentukan pilihan yang baik, jika tidak memahami hal dasar maupun kebutuhan dari kita, negara ini kan juga bgian dari kita, kita hidup di sini,” jelas Heri.

Selanjutnya, ada dua modal dasar yang menurut Heri menjadi nilai wajib terkait pengetahuan tentang wawasan kebangsaan ini. Pertama yaitu mutual trust. Pimpinan Jateng dari Fraksi Partai Gerindra tersebut menjelaskan, modal ini menekankan pentingnya konektivitas serta inklusivitas sosial dalam menyatukan keberagaman kepentingan, baik pribadi maupun kelompok.

“Mutual trust akan membentuk ikatan yang utuh dan rasa persaudaraan yang kuat dan bisa dipercaya. Ikatan ini harus terbentuk dari penyatuan misi ke depan yang revolusioner. Negara ini tidak bisa maju jika hanya ditentukan oleh penyatuan janji dan harapan dari pihak yang berkepentingan,” tegasnya.

Modal kedua, ia melanjutkan, yaitu shared values. Di mana untuk mewujudkan modal sebelumnya, diperlukan kesamaan yang berbasis moralitas. Hal ini juga yang akan memudahkan dalam mengikat kolektivitas serta inklusivitas dalam masyarakat.

Heri menuturkan, kedua modal tersebut dibutuhkan sebagai jembatan dalam mempertahankan kesatuan dalam masyarakat. Terlebih di tahun-tahun politik yang seringnya, memantik penggiringan masa untuk memperoleh suara.

– Advertisement –

“Masyarakat harus berupaya untuk terus menjaga sikap dan saling menghormati satu sama lain. Karena pada kenyataannya, mewujudkan kesatuan dalam perbedaan bukanlah hal yang mudah, namun juga bukan hal mustahil untuk dilakukan,” Heri menjelaskan.

Sementara itu, terkait aspek wawasan kebangsaan yang bisa menjadi dasar untuk menciptakan suasana politik yang etis serta kondusif, Heri menuturkan bahwa mengenali serta mengamalkan nilai Pancasila merupakan satu langkah awal yang harus digalakkan.

“Pengamalan Pancasila itu sebenarnya kebutuhan dan kewajiban setiap individu yang hidup, terutama di negara ini. Namun, hal paling fundamental itu sering luput dari perhatian dan justru ditempatkan pada posisi sekunder atau tersier,” katanya.

“Ini bisa terjadi karena banyak faktor, baik eksternal maupun internal. Seperti lingkungan dan kebutuhan yang menuntut untuk selalu berada di arus informasi yang kompleks, ataupun kurangnya kemauan untuk mengenali nilai dasar dari hidupnya,” imbuhnya.

Di lain sisi, Heri juga menyinggung peran sejumlah lembaga di pemerintahan yang memiliki posisi strategis untuk mewujudkan kesatuan ini, termasuk implementasi Pancasilanya. Ia mengatakan bahwa peran dari lembaga-lembaga tersebut harus semakin realistis mengarah pada aspek keadaan serta tujuan ke depan.

“Tentu itu tidak bisa bergerak sendiri, lembaga-lembaga itu juga butuh dukungan dari masyarakat untuk mau memberikan ruang perhatiannya pada kebutuhan yang tidak hanya menyangkut kepentingan pribadi, tetapi juga untuk publik yang lebih luas,” paparnya.

Dalam keterangannya, Heri megajak seluruh elemen masyarakat, khususnya masyarakat Jawa Tengah untuk tidak tabu memahami kepentingan politik praktis, karena itu merupakan hal yang tidak bisa terhindarkan, bahkan keperluan yang bersinggungan dengan kehisupan sehatri-hari.

“Jangan anggap politik itu penyakit. Jika itu mindset-nya, ya itu yang akan terjadi. Kita harus lebih strategis dan praktis terhadap setiap kebutuhan kita, termasuk kebutuhan dalam berbangsa dan bernegara,” pungkasnya. (Advetorial – Portal Jateng)

Berita Terkait

spot_img

Berita Terbaru