PORTALJATENG.ID — Seiring berkembangnya zaman, arus informasi di era digital dinilai mencetak generasi abai dengan sosial. Oleh sebab itu, Kelompok Studi Kader (Klasika) Semarang menjawab tantangan tersebut melalui Kelas Mondok.
Dosen Universitas Indonesia (UI) sekaligus pendiri dan Direktur Pusat Representasi Sosial, Dr. Risa Permanadeli, Ph.D memaparkan, Klasika mengemban misi pada hidupnya nalar masyarakatdalam menanggapi realitas.
“Kelas Mondok diupayakan agar pejuang pengetahuan tidak menutup mata terhadap isu sosial. Sehingga, Klasika hadir dan terlibat dalam pusaran filsafat yang di ambang kritis, untuk menciptakan perubahan sosial yang menjunjung kemaslahatan manusia,” papar Risa kepada Portal Jateng, Rabu (8/2/23).
Selain itu, Ketua Program Studi (Prodi) Sosiologi Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia (Unusia), Naeni Amanullah, S.Sos., M.Si, menjelaskan, pengetahuan (filsafat) sudah semestinya dipraktekkan sebagai dharma dari manusia, bukan sekadar teori.
“Mengutip Jurgen Habermas, gerakan pengetahuan juga tak berhenti pada tatanan pengetahuan teknis dan praktis, melainkan perlu sampai pada tatanan emansipatoris, sehingga dapat membebaskan masyarakat dari belenggu ketidakadilan,” ujar Naeni.
Kemudian, Penulis buku berjudul ‘Kitab Muhammad An-Nabi’, Ahmad Lutfi menjelaskan, sosio-politik masyarakat Arab awal Islam, miliki corak epistemologi antroposentris. Menekankan sisi humanis.
“Acuan dasar Islam awal adalah mewujudkan kehidupan masyarakat yang berkeadilan dan sejahtera. Dengan begitu, perjuangan umat Islam hari ini mestinya juga mendorong pada terciptanya kemaslahatan umat,” terang Lutfi.
Sementara itu, salah satu anggota Klasika, Betari Imasshinta juga menyampaikan, Kelas Mondok yang berlangsung pada 31 Januari – 6 Februari 2023, diikuti bernagai komunitas di pulau Jawa. Hal tersebut, guna menyampaikan sistematika konsentrasi pengetahuan yang dijadikan landasan dalam pelaksanaan kelas mondok yang menyasar kesadaran.
Menurutnya, kegiatan yang bertempat di Rumah Suluk Arthatantra, Kota Ungaran Kabupaten Semarang Provinsi Jawa Tengah ini, para penggiat Klasika juga menggelar peningkatan kapasitas terkait kaderisasi pengetahuan serta pendalaman sejarah epistemologi Islam.
Selain diseminasi dan penguatan kapasitas tersebut, para penggiat Klasika juga menggelar Rapat Kerja Kelas Mondok yang membedah persiapan dan pemantapan Kelas Mondok Angkatan XII yang akan diikuti oleh pemuda-pemudi dari berbagai daerah di Indonesia. (PJ5)