Rabu, 22 Maret 2023
31 C
Semarang

Mengenal Islam di Ukraina

Berita Terkait

PORTAL JATENG — Badan Koordinasi Nasional (Bakronas) Lembaga Dakwah Mahasiswa Islam (LDMI) Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (PB HMI) mengadakan diskusi internasional yang dilaksanakan oleh Bidang Hubungan Internasional BAKORNAS LDMI. Giat seminar ini dihadiri oleh Duta Besar (Dubes) Ukraina pada hari Sabtu, (04/03/230, di sekretariat PB HMI Jalan Sultan Agung Kelurahan Guntur, Kecamatan Setiabudi, Kota Jakarta Selatan, Prov. DKI Jakarta.

Acara yang bertajuk “Mengenal Lebih Dekat Islam di Ukraina” ini dengan menghadirkan Narasumber (pembicara) yaitu Dosen Ilmu Politik Universitas Nasional, Dr. Syafrizal Rambe, Duta Besar Ukraina, Dr. Vasyl Hamianin, Wakil sekretaris KP3 MUI pusat, Dr. KH. Robi Nurhadi, M.Si, Direktur Bakornas LDMI, Muhamad Mulyono.

Sementara peserta diskusi dan undangan dihadiri oleh Ketua Bidang Diklat Kohati PB HMI, Siti Khadijah Al Adawiyah, Kader-Kader HMI asal cabang Aceh, Semarang, Depok, Jakarta Barat, Jakarta Pusat Utara, Jakarta Selatan dan Makassar serta pengurus Bakornas LDMI.

Dubes Ukraina, Vasyl Hamianin menyatakan terimakasih banyak atas undanganya ini. Ke depannya akan menjadi dasar hubungan yang baik antara BAKORNAS LDMI PB HMI.

Selanjutanya, Dubes mengawali dengan pernyataan Ukraina saat ini sedang mengalami kondisi negara yang tidak kondusif, karena sedang dalam perang. Begitupun kondisi muslim yang ada di Ukraina.

Menurutnya, sejarah Islam di Ukraina itu masuk pada abad ke-8 Masehi. Kemudian mengalami perkembangan yang cepat di 800 tahun yang silam.

“Muslim di Ukraina itu kebanyakan datang dari wilayah Asia Tengah,” terangnya.

Lebih lanjut, Selanjutnya Vasyl Hamianin memberikan gambaran bahwa Ukraina sangat strategis. pasalnya, Ukraina dekat dengan kawasan laut hitam dan berelasi langsung dengan Turki, Azerbaijan dan Georgia. Terlebih lagi khusus di wilayah Crimea yang bersentuhan langsung dengan kawasan tersebut.

Komunitas Islam di Ukraina, sambung Vasyl, khususnya yang berasal dari kawasan Crimea bersuku tatar dan mempunyai otonomi khusus sendiri. Mayoritas muslim di Ukraina sama seperti Indonesia yaitu ada Sunni dan ada Syiah.

Bahkan sampai sekarang saja bisa ditemukan warisan dan kesenian Islam di Crimea (mayoritas muslim ukraina).

“Sama Halnya di Indonesia, Umat Islam berkembang dan tumbuh di Ukraina, karena negara memberikan kebebasan pada warganya dalam hal beragama,” jelasnya.

Vasyl pun menyatakan bukti dari adanya kebebasan dengan hadirnya senator wanita yaitu Noman Jihan yang mewakili kaum Perempuan Muslim di Ukraina.

“Islam disana diberikan haknya. Negara menjadikan hari libur berbagai macam kegiatan keislaman seperti idul fitri, Ramadhan dan Idhul Adha. Dan dengan membawa Islam yang sejuk, damai serta toleran,” ungkapnya.

Berita Terkait

spot_img

Berita Terbaru