Portal Jateng – Wakil Ketua DPRD Jateng, Heri Pudyatmoko mengajak tokoh masyarakat untuk turut berkontribusi terhadap pengawasan sosial yang ada di wilayahnya.
Menurutnya, tokoh masyarakat memiliki peran vital lantaran berada lebih dekat dan terlibat secara langsung dengan lingkungan di sekitarnya, terutama terkait konflik sosial.
Ia mengatakan, keberadaan tokoh masyarakat mempunyai peranan yang sangat penting sebagai pengendali sosial sehingga dapat meminimalisir konflik.
Selain berperan sebagai penjaga dan penegak nilai serta norma yang berlaku, tokoh masyarakat juga berperan dalam membantu memecahkan berbagai permasalahan yang terjadi di masyarakat.
“Saat ini tengah marak kejahatan yang ada di masyarakat. Mulai dari pembegalan, klitih, tren penggunaan narkoba, dan lain sebagainya. Mirisnya, hal itu banyak dilakukan oleh generasi muda, sehingga sangat merugikan masa depan mereka,” ungkapnya, Senin (27/3/2023).
Selain itu, menuju tahun politik, yang sarat akan dinamika sosial yang akan menyebabkan silang pendepat yang dapat memicu konflik antar masyarakat.
Selanjutnya, untuk menekan meningkatnya keadaan sosial itu, tidak bisa dibebankan kepada pemerintah saja. Melainkan juga perlu ada kontribusi besar dari lingkungan.
“Kalaupun sudah ada program dari pemerintah untuk menanggulangi itu, namun tidak mungkin bisa terealisasi jika lingkungan tidak bisa membentuk kebiasaan yang baik,” imbuhnya.
Ia menuturkan, untuk menyelamatkan generasi muda adalah tanggung jawab bersama. Begitu pun juga dengan politik. Dalam penerapan itu, perlu ada upaya memperkuat nilai-nilai adat dan agama.
“Penguatan itu, selain dari orang tua, juga perlu ada pengendalian sosial yang ditegakkan oleh tokoh masyarakat setempat yang dihormati dan menjadi tauladan,” paparnya.
Heri juga menyebutkan bahwa pengendalian sosial bisa diupayakan dengan ditegakkannya pranata sosial yang ada. Di mana ditujukan untuk memberikan petunjuk pada masyarakat yang berkaitan dengan bagaimana bertingkah laku dalam kehidupan sehari-hari.
“Ketegasan itu perlu ada. Jika hukum pemerintah tak mampu membuat jera, maka nilai kemasyarakatan harus kembali diupayakan untuk memanifestasikannya dalam laku sehari-hari. Khususnya guna menjaga integrasi sosial dari risiko disintegrasi sosial,” tegasnya.
Kemudian, ia melanjutkan, keberadaan tokoh masyarakat juga dapat memberikan pedoman untuk melakukan pengedalian sosial. Termasuk memberikan arahan kepada masyarakat terkait bagaimana mereka harus bertindak atau berekasi ketika menghadapi setiap permasalahan.
“Tokoh masyarakat bisa menjadi pegangan bagi lingkungannya, untuk mengontrol aktifitas masyarakat dan mengurangi kejahatan yang ada,” tegasnya.
Adapun terkait berbagai kejahatan sosial yang marak terjadi belakangan ini, Heri meminta masyarakat untuk tidak terlebih dulu menarik diri dari persoalan. Melainkan mencari solusi bersama dalam mengamankan lingkungannya.
“Nah di situ itu peran tokoh masyarakat. Harus bisa memimpin penyelenggaraan keamanan sosial. Tindakan-tindakan yang ada itu bisa jadi juga akibat kurangnya pengetahuan terkait baik atau tidak baik, maupun boleh dan tidak boleh dilakukan, terlebih yang merugikan sekitarnya,” pungkasnya. (Advertorial-Portal Jateng)