PORTALJATENG.ID – Pimpinan Daerah (Pimda) Partai Kebangkitan Nusantara (PKN) Jawa Tengah (Jateng) ingin memberikan warna baru dalam dinamika perpolitikan di Jateng. Hal ini dilakukan dengan pergerakan yang lebih mengutamakan persahabatan dan kekeluargan sesama kader daripada orientasi individu.
Bahkan para kader yang berkontribusi dalam pembentukan Pimpda PKN Jateng memiliki hubungan kedekatan. Sehingga prinsip dalam menjalankan roda organisasi kepartaian didasarkan pada asas persahabatan dan kekeluargaan. Karena dengan inilah PKN Jateng dapat mewujudkan tujuan dan memberikan warna baru dalam dinamika politik.
Dalam menghadapi Pemilu serentak 2024, Pimda PKN Jateng juga turut bertarung dalam perebutan kursi anggota DPRD Jateng. Pada 14 Mei 2023 lalu, Pimda PKN Jateng yang dipimpin oleh Sunar Nugroho mengajukan sebanyak 49 Bakal Calon Legislatif (Bacaleg) ke KPU Provinsi Jateng.
Wakil Sekretaris I Novita Admawijayanti mengatakan, PKN Jateng merekrut orang-orang terdekat atau berdasarkan ikatan persahabatan dan persaudaraan. 49 Bacaleg DPRD Jateng dari partainya terdiri dari beragam latar belakang yang didominasi oleh praktisi hukum.
“Dari teman, dari persahabatan. Memang kita berawal dari ikatan persahabatan, jadi ya dari temen temen dari sahabat, dari kolega kolega semua pengurus, jadi ya memang bener bener di dalam pkn itu keluarga sendiri, ga ada orang lain di sini,” katanya saat ditemui di Kantor Pimda PKN Jateng, Kedungmundu, Kota Semarang, Jumat (26/5/2023).
Meskipun baru terbentuk pada 28 Oktober 2021 lalu, PKN ingin menjajaki kontestasi Pemilu 2024. Setelah melewati masa tahapan pencalonan legislatif, Novita mengaku bahwa pihaknya merasa lega karena partai ini bisa memasuki tahapan verifikasi di KPU Jateng.
“Semua berawal dari kepengurusan yang minimalis. Dari satu kabupaten terisi berapa personil sampai ke tingkat verifikasi, sampai lolosnya, sampai ke verifikasi faktual itu membutuhkan perjuangan yang luar biasa ya dari punggawa-punggawa PKN Jateng,” ungkap Novita.
Sementara itu, Kader PKN Jateng Yuhendri M mengakui bahwa PKN tidak dapat dilepaskan oleh satu tokoh penting. Yakni Anas Urbaningrum, eks Ketua Umum Partai Demokrat yang dijebloskan ke penjara atas kasus korupsi proyek Hambalang beberapa tahun lalu. Bahkan menurutnya, sebagian besar kader PKN merupakan loyalis Anas.
Ia mengungkapkan, Anas Urbaningrum merupakan magnet bagi kader PKN. Bahkan saat Anas dinyatakan bebas dari Lapas Kelas 1 Sukamiskin pada 11 April lalu, banyak simpatisan yang menunggu dan menyambutnya dengan begitu meriah, kendati ia berstatus sebagai mantan narapidana.
“Ini karena faktor persahabatan yang kental di antara kader-kader PKN. Itulah suatu persahabatan, yang mana Mas Anas keluar, Mas Anas selesai menjalani hukumannya, di situ dia disambut dan kami sudah menerima itu semua,” ucap lelaki yang berprofesi sebagai pengacara ini.
Meskipun tergolong partai nasional baru, PKN Jateng tidak gentar sedikit pun bersaing dengan partai lain. Targetnya tidaklah muluk-muluk, di Pemilu 2024 mendatang, PKN Jateng ingin punya perwakilan yang duduk di kursi DPRD Jateng.
“Kalau soal target, kita tidak muluk muluk sebenarnya, karena kita juga tahu. Mudah-mudahan dengan kekuatan yang ada ini, itu yang menjadikan kita optimis paling tidak PKN itu ada kursi di Jawa Tengah,” pungkas Yuhendri.