SEMARANG – JNE kembali menghadirkan program unggulan tahunan, “JNE Ngajak Online 2023 Goll..Aborasi” di 10 kota besar yang tersebar di Indonesia. Kegiatan ini merupakan forum bincang bersama pelaku bisnis dengan memberikan edukasi strategi penjualan di era digital untuk mengingkatkan potensi Usaha Kecil Menengah (UMKM) dalam berbisnis.
Setelah menggelar acara di Jakarta dan Bandung, kini JNE Ngajak Online 2023 Goll..Aborasi: “Creativolution” dilaksanakan di Kota Semarang secara hybrid di Lot 28 & Sante pada Kamis 8 Juni 2023 serta live streaming via Zoom dan YouTube Channel JNE ID.
Di sini para UKM bisa berdiskusi bersama pembicara dari kalangan bisnis model yang berbeda-beda seperti Luthfy Safitri Zein, Head of Roket Indonesia, Sebastian Surya, owner PATROBAS, Lintang Naresworo, owner Buck Store dan Milatina NH, Influencer.
Kepala Cabang JNE Semarang Wahyu Sangerti Alam dalam sambutannya menyatakan dukungannya terhadap UKM di Semarang untuk semakin berkembang. “Melalui acara ini, JNE turut mendukung agar potensi UKM dalam berbisnis di Semarang bisa meningkat.”
Sementara itu Sabastian Surya memaparkan pentingnya pemanfaatan fitur daring (online) dalam meningkatkan branding produk, yang telah diterapkan pada merk PATROBAS miliknya. Penggunaan fitur ini dimanfaatkan agar dapat memancing market lebih efisien tanpa perlu bergantung pada operasional secara luring (offline)
Sementara itu Melatina menekankan pentingnya memiliki branding style sendiri yang memiliki ciri khas bisnis, agar dapat menarik pelanggan secara masif.
“Proses kreasi untuk mencari ide itu mengikuti tren, agar dapat diadopsi bisnis kita. Terutama dengan adanya pergeseran mindset masyarakat Indonesia yang lebih bangga menggunakan produk lokal, saya rasa pemanfaatan fitur daring untuk konten bisnis cukup penting,” ucap Sabastian.
“Ketika sedang mempersiapkan lounching di toko Zappelin, produk yang saya bangun pun dicontek oleh bisnis lain dengan cara menjatuhkan harga pasar. Saat itu saya sadar, bahwa kekuatan branding style dengan ciri khas sendiri, sebenarnya merupakan bukti bahwa produk saya bagus dan menarik untuk dicuri orang lain,” tutur Milatina.
Lintang menyetujui pernyataan Milatina terkait pengaruh branding style dalam bisnis. “Branding style juga saya manfaatkan dengan memilih segmentasi yang mengerucut untuk kelompok anak muda yang suka nongkrong dan bermain papan seluncur (skateboard).
Perjalanan Lintang dalam mengembangkan bisnisnya juga dilewati dengan berbagai rintangan. Salah satu tips yang cukup penting bagi Lintang dalam mengembangkan toko BUCK STORE yaitu dengan menjalankan bisnis sesuai dengan passion.
Sabastian menambahkan, kolaborasi antar merek atau cross marketing juga penting, agar dapat menjangkau lebih banyak pelanggan.
“Sudah bukan musimnya untuk bersaing, tetapi sekarang musimnya kita berkolaborasi antar merek,” tegas Sabastian.
Sebagai salah satu Influencer dengan bisnis busana muslim yang tembus hingga mancanegara, Melatina menambahkan, “Kolaborasi tidak hanya dapat dilakukan antar merek. Sebagai Influencer dan pemilik busana muslim, saya yakin usaha yang totalitas dapat menjaga kepercayaan merek endorsement dan meningkatkan brand awareness.”
Sementara upaya BUCK STORE milik Lintang untuk meningkatkan brand awareness, yaitu dengan mengikuti upcoming trend yang dikemas lucu dan menghibur.
“Memanfaatkan upcoming trend itu cukup krusial untuk menarik pelanggan membeli produk kita. Sehingga, saya yakin bahwa menggunakan fitur daring itu bisa membantu bisnis UKM di Semarang untuk semakin meningkat.”