Semarang – Perkembangan QRIS di Jawa Tengah dalam 4 bulan pertama tahun ini tumbuh pesat. Terhitung sampai April tahun ini, jumlah pengguna baru QRIS bertambah 777.000 pengguna. Sehingga, total dalam satu tahun terakhir telah mencapai 3,8 juta pengguna.
Kapala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Tengah, Rahmat Dwi Saputra menuturkan, lonjakan jumlah pengguna baru tersebut mendorong volume transaksi meningkat lebih pesat lagi, yakni sebanyak 28 juta kali transaksi dalam tahun ini atau tumbuh 71%.
Sementara nominal transaksi QRIS dalam 1 tahun terakhir mencapai Rp. 2,7 triliun atau tumbuh 203% lebih.”Adanya liburan Hariraya Idul Fitri dan liburan sekolah rupanya juga turut mendorong tingginya transaksi,” kata Rahmat.
Adapun dari sisi merchant QRIS, sampai Mei tahun ini jumlahnya telah mencapai 2,65 juta merchant QRIS, dengan pertumbuhan 86% dibanding periode sama tahun lalu.
“Yang menggembirakan, UMKM mendominasi 98% dari total merchant QRIS yang ada. Dan, kategori merchant QRIS terbesar berasal dari sektor Usaha Mikro sebesar 74%”.
Menurutnya, pesatnya perkembangan Qris juga tak lepas dari upaya perluasan QRIS yang dilakukan BI Provinsi Jateng khususnya di segmen industri.
“Awal tahun kita dalam safari rupiah kita berhasil meng-QRIS-kan 12 ribu karyawan PT Phapros, karena Phapros merupakan industri besar ya. Juga sejumlah industri lain telah kita datangi dan segera menyusul yang lainnya. Karena, kita tahun ini mencanangkan program Sejuta Pekerja Melek QRIS dalam tahun ini.”
Selain itu Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Tengah juga terus mendorong peluasan penggunaan QRIS melalui program QRIS tour de Jateng. Beberapa program yang dilakukan selain Sejuta Pekerja Melek QRIS, juga mendorong Elektronifikasi Transaksi Pemerintah Daerah, digitalisasi sistem pembayaran sektor transportasi dan pariwisata, digitalisasi bansos, serta kegiatan edukasi Swarung Digital.
Secara istimewa, perluasan QRIS juga dilakukan melalui Destinasi Pariwisata Super Prioritas Candi Borobudur. Pada 7-8 Juli nanti, BI Jateng akan melaksanakan program Angkringan Digital yang mengusung tema “Peran Digitalisasi terhadap Pertumbuhan Ekonomi Jawa Tengah melalui Pariwisata”.
Acara yang akan dilaksanakan di Kawasan Candi Borobudur, Magelang ini, mengajak masyarakat agar cinta rupiah dan membiasakan diri menggunakan transaksi non tunai. Acara akan dimeriahkan dengan talkshow, atraksi kebudayaan, dan Rupiah Borobudur Run yang juga akan melibatkan berbagai komunitas lari.