Selasa, 3 Desember 2024
26 C
Semarang

Mau Sukses Berkarir di Industri Esports?

Berita Terkait

PORTAL JATENG.ID – Sebagai rangkaian dari selebrasi ulang tahun UniPin yang ke-12, #UniPinCeleb12ate, UniPin Community (UNITY) didukung oleh Digital Alliance kembali menyelenggarakan webinar dengan tajuk “Build Your Future in Esports Scene: It’s More Than Just a Game”.

Webinar UNITY yang dilakukan secara daring ini membahas potensi berkarier di industri esports yang lebih dari sekadar permainan.

Hadir sebagai narasumber yaitu Neil De Guzman, seorang shoutcaster, analis, dan pelatih profesional dari Filipina; Zoey Ng, Senior Content & Marketing Manager dari GosuGamers; dan Nimish Raut, Global Head Esports dari Nodwin Gaming. Dipandu oleh Debora Imanuella selaku SVP Community dan Esports Global UniPin.

Mereka berbagi pengalaman mengenai kisah dan wawasan berkarier di industri esports sesuai dengan ranah profesi dan lingkup komunitas mereka.

Industri esports bukan industri yang terbilang mayor seperti halnya industri e-commerce, real-estate, dan industri besar lainnya. Dari segi sustainability, industri esports juga masih sering dipandang sebelah mata. Tanda tanya besar ada di atas label esports akan keberlanjutan dan masa depannya. Namun, Neil De Guzman percaya diri akan pilihannya berkarier di industri esports profesional.

“Mulanya, saya suka sekali bermain game dan hanya ingin bermain dengan bagus dan menjadi yang terbaik. Namun, kehidupan membawa saya untuk tujuan yang berbeda. Dibandingkan dengan industri besar lainnya, esports masih terbilang sangat muda. Saya percaya ini adalah industri yang menjanjikan. Sehingga,, saya mau menjadi seperti astronot yang meninggalkan jejak-jejak pertamanya pada industri yang masih muda dan terus berkembang ini,” ujar Neil.

Meski kerap dikaitkan dengan stigma-stigma negatif di balik industri ini, bahwa para pemainnya malas dan kurang berpendidikan, Zoey Ng membantah hal tersebut. Ia menjelaskan bahwa banyak hal perlu dijelaskan dan dibuktikan pada orang tua, bahwa aktivitas esports, jika dilakukan dengan bertanggung jawab, dapat menghasilkan banyak hal.

“Keraguan-keraguan ini timbul dari kurangnya edukasi pada generasi sebelumnya. Mereka berpikir bahwa jika berkarier di industri esports, maka akan selamanya kita bermain game seumur hidup. Padahal kenyataannya tidak seperti itu. Ada banyak hal di industri esports yang lebih dari sekadar bermain game. Ada peran seperti menjadi jurnalis, penyelenggara turnamen, produser video, tim marketing, dan banyak hal lainnya,” ujar Zoey.

Demi kemajuan industri, perlu dukungan dari seluruh stakeholders untuk berkontribusi, melakukan evaluasi, dan bersama-sama berevolusi menjadi industri yang lebih baik. Nimish Raut juga mengimbau para pegiat untuk mengajak lebih banyak kerabat agar menyaksikan tayangan esports, menjadikannya sebuah kebiasaan dan sumber hiburan utama.

“Lebih dari sekadar turnamen, esports harus bisa menjadi sebuah sumber hiburan. Kita perlu memengaruhi orang-orang yang tidak terbiasa dengan esports dalam melihat esports sebagai sebuah sumber hiburan pilihan. Melalui ini, pertumbuhan-pertumbuhan tentu akan terjadi, membuat industri semakin besar dan maju,” tutup Nimish.

UniPin (Universal Pin) sendiri merupakan penyedia layanan hiburan digital yang pengalaman lebih dari 12 tahun dengan 21,4 juta pengguna aktif bulanan di 32 negara di seluruh dunia. Didukung oleh berbagai kanal pembayaran yang komprehensif, UniPin menyediakan pin elektronik (UniPin Credits) yang dapat digunakan di beragam permainan dari berbagai penerbit game.

Berita Terkait

spot_img

Berita Terbaru