PORTAL JATENG.ID – Pada Juli 2023, angka inflasi gabungan enam kota di Jawa Tengah mencapai 0,20 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 115,09.
Dari enam kota IHK di Jawa Tengah, semua kota mengalami inflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Kota Surakarta sebesar 0,31 persen, diikuti oleh Kota Semarang 0,23 persen, Kudus 0,17 persen, Purwokerto 0,15 persen, Tegal 0,08 persen dan inflasi terendah terjadi di Cilacap sebesar 0,02 persen.
Inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya sebagian besar indeks kelompok pengeluaran. Yang tertinggi yaitu kelompok pendidikan sebesar 1,00 persen, disusul kelompok transportasi sebesar 0,51 persen; kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar 0,28 persen; kelompok perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,14 persen; kelompok kesehatan sebesar 0,13 persen; kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,10 persen; kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 0,06 persen; dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 0,02 persen.
“Tingginya indeks kelompok pendidikan, dipicu oleh adanya masa tahun ajaran baru sekolah, dimana biaya pendidikan naik, mulai dari TK hingga SMA,” ungkap Dadang Hardiwan, kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Tengah dalam konferensi pers secara daring.
“Beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga pada Juli 2023 antara lain angkutan udara, bawang putih, daging ayam ras, telur ayam ras, cabai merah, sekolah dasar, Sekolah Menengah Atas, Taman Kanak-Kanak, tarif kendaraan roda 4 online, dan harga rokok kretek filter,” tambahnya.
Adapun kelompok pengeluaran yang mengalami penurunan indeks, yaitu kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar -0,23 persen; kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar -0,03 persen; dan kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar -0,01 persen.
“komoditas yang mengalami penurunan harga pada Juli 2023 antara lain bawang merah, cabai rawit, jeruk, tomat, telepon seluler, minyak goreng, beras, emas perhiasan, besi beton, dan bayam,” tutur Dadang.
“Namun demikian dilihat secara tahun kalender Januari – Juli 2023, tingkat inflasi Jawa Tengah baru 1,54 persen. Dan, tingkat inflasi tahun ke tahun (Juli 2023 terhadap Juli 2022) baru sebesar 2,86 persen. Ini menggambarkan bahwa inflasi Jawa Tengah tahun ini masih cukup rendah dan di bawah target yang ditetapkan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Jateng sebesar 3 plus-minus 1 persen,” pungkas Dadang Hardiwan.