Kamis, 7 November 2024
29.8 C
Semarang

Peringati Haul Ke-34 Kiai Aqiel dan Sesepuh Kempek, Ikhwan Khas Semarang Gelar Tahlil dan Tahtiman Alquran

Berita Terkait

CIREBON – Pengurus Cabang Ikhwan KHAS Semarang (IKS) menyelenggarakan Tahlil dalam rangka memperingati Haul Ke-34 KH. Aqiel Siroj dan Sesepuh Kempek.

Acara yang diikuti oleh puluhan anggota Ikhwan KHAS Semarang dari berbagai kampus yang ada di Kota Semarang ini bertempat di Sekretariat Ikhwan Khas Semarang Jl.Purwoyoso Selatan, Purwoyoso, Kec. Ngaliyan, Kota Semarang, Kamis (10/08/23).

Giat peringatan haul KH. Aqiel Siroj tersebut diawali dengan tahtiman Alquran dan tahlil bersama dari pukul 20.00 sampai 21.00 WIB. Kemudian dilanjut mau’idzoh oleh Bintang Alfinnurin Kumala Mafaza dan Muhammad Rizik Fajri Tsani selaku perwakilan sesepuh Ikhwan khas semarang.

Panitia haul Kiai Aqiel ke-34 IKS Semarang, Nana Khoerina menjelaskan, peringatan haul tersebut bertujuan ngalap berkah para masyayikh Kempek. Dengan harapan, anggota Ikhwan KHAS Semarang yang sedang menempuh pendidikan di Semarang diberi kemudahan dan ilmu manfaat.

Menurutnya, momentum haul juga sebagai pengingat bahwa alumni harus merasa bangga dengan almamater Pondok Pesantren Khas Kempek. Di samping itu, alumni juga punya tanggung jawab besar untuk membesarkan almamaternya.

“Alumni harus bangga dengan membawa nama Kempek di luar,” terangnya.

Bintang Kumala Faza selaku senior IKS Semarang menambahkan, sebagai santri harus bersyukur pernah mengenyam pendidikan di Pesantren Khas Kempek. Hal itu karena para santri dididik oleh kiai-kiai yang alim.

Pria asal Tegal ini bercerita tentang kealiman putra-putra K.H Aqiel siroj. Salah satu faktor kealimannya adalag karena berkah dan karomah Kiai Aqiel.

Ia mengingat betul dawuh Putra kedua Kiai Aqiel, KH Said Aqiel Siroj. Pengasuh Pondok Pesantren Luhur Atsaqofah Jakarta tersebut pernah berkata bahwa kemulian dan kealimannya minum bekas air cuci tangan ayahandanya.

” Kemuliaan dan kealiman saya itu karena dulu Ketika ayah saya setelah makan air bekas cuci tangannya diminum oleh anak-anaknya,” tutur Bintang mengingat perkataan Kiai Said Aqiel.

Sementara, Muhammad Rizik Tsani juga tidak lupa menyampaikan poin penting kita sebagai alumni Kempek yang berkecimpung di dunia pendidikan umum seperti mahasiswa sekarang. Sebagai santri sekaligus mahasiswa harus menyeimbangkan antara ilmu yang kita dapat di pondok dan ilmu yang kita dapat di perkuliahan.

Oleh karenanya, Ikhwan KHAS Semarang membuka kelas diskusi yang membahas tentang karya Prof. KH Said Aqil Siroj. Di dalam forum itu, anggota Ikhwan Khas membahas dan mengkaji bersama-sama pemikiran-pemikiran beliau.

” Kita sebagai santrinya harus mempelajari dan mengkaji karya dari kiai sendiri,” pungkasnya.

Berita Terkait

spot_img

Berita Terbaru