
PORTALJATENG – Sebanyak 10.000 peserta dari berbagai elemen dan unsur masyarakat bakal mengikuti Jambore Kebangsaan yang digelar di Lapangan Pancasila Simpang Lima Kota Semarang pada Minggu 3 September 2023. Kegiatan ini menjadi ajang untuk menjaga toleransi dan kondusivitas guna menyukseskan Pemilu damai 2024.
Acara yang digagas Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Jawa Tengah (Jateng) ini mengangkat tema “Jambore Kebangsaan Kawal Pemilu Damai 2024”. Jambore Kebangsaan menjadi salah satu upaya menjaga suasana kontestasi politik yang aman dan kondusif menjelang Pemilu serentak 2024.
“Jadi acara Jambore Kebangsaan ini dilakukan secara gotong-royong semua elemen masyarakat untuk menyamakan platform dalam rangka menjaga kondusivitas, toleransi, dan demokratisasi untuk mengawal Pemilu damai 2024,” ujar Kepala Kesbangpol Jateng, Haerudin, Jumat (1/9/2023).
Jambore Kebangsaan rencananya diikuti 10.000 peserta dari organisasi mahasiswa Cipayung Plus, meliputi HMI, PMII, GMKI, IMM, PMKRI, GMNI, dan KAMMI. Selain itu sejumlah organisasi masyarakat juga akan hadir, meliputi KNPI, KWARDA, KORMI, Karang Taruna, FKUB Muda, Banser, GP Anshor, Kokam Muhammaadiyah, Pemuda Muhammadiyah, dan Perantara lingkup Jawa Tengah.
Tidak hanya itu, Jambore Kebangsaan juga akan diikuti oleh Forum Koordinasi Pimpinan Daerah Jawa Tengah, Bupati/Walikota se-Jawa Tengah, KPU, Bawaslu, BUMD, partai politik, instansi vertikal, tokoh agama dan kepercayaan, santri, mahasiswa dan pelajar perwakilan lintas etnis dan daerah, serta seluruh elemen masyarakat.
Haerudin mengatakan, acara dimulai pada pukul 06.00 WIB diawali dengan hiburan dari Pagi Boeta Band dan dilanjutkan Ikrar Deklarasi Pemilu Damai oleh seluruh peserta Jambore Kebangsaaan. Lalu pemasangan bendera Merah Putih secara simbolis oleh Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.
Menurutnya, Jambore Kebangsaan menjadi tonggak penting dalam menghadapi Pemilu 2024 mendatang, khususnya bagi generasi muda dan seluruh elemen masyarakat Jawa Tengah pada umumnya. Acara ini diharapkan dapat mempersatukan berbagai lapisan masyarakat, dari berbagai suku, agama, dan budaya untuk mengawal Pemilu 2024.
“Dengan semangat yang sama, yaitu untuk mewujudkan Pemilu yang damai dan berkualitas serta menjadi momentum untuk mengedukasi masyarakat mengenai pentingnya peran mereka dalam menjaga suasana yang kondusif selama proses Pemilu,” katanya.
Adapun Jambore Kebangsaan akan diakhiri dengan Orasi Kebangsaan oleh Gubernur Jateng Ganjar Pranowo. Hal ini untuk menggelorakan semangat Pemilu damai 2024 dengan menjunjung tinggi nilai-nilai demokrasi, menghormati perbedaan, dan menjaga harmoni sosial masyarakat.
“Dengan melibatkan berbagai elemen masyarakat, utamanya pemuda, pelajar, mahasiswa diharapkan dapat terbentuk kesadaran kolektif akan pentingnya mengutamakan kepentingan bangsa di atas kepentingan politik yang sempit,” beber Haerudin.
Generasi Muda Diajak Berpartisipasi Aktif
Haerudin mengatakan, rangkaian kegiatan dimulai dengan Kemah Kebangsaan pada tanggal 1 hingga 2 September 2024 di SMAN 1 Semarang. Kemah Kebangsaan ini diikuti 100 peserta pelajar dan mahasiswa yang tegabung dalam organisasi kepemudaan (OKP) Cipayung Plus, Karang Taruna Jateng, dan perwakilan pelajar mahasiswa daerah yang ada di Jateng.
Kemah Kebangsaan juga diisi Seminar Kebangsaan dengan pembicara dari KPU, Bawaslu Jawa Tengah dan DKPP. Hal ini bertujuan mengedukasi peserta agar dapat berpartisipasi aktif dalam Pemilu 2024 sehingga akan terwujud demokrasi yang damai dan bermartabat.
Melalui kegiatan ini, Kebsangpol Jawa Tengah ingin mengajak generasi muda untuk berpartisipasi aktif dalam menyukseskan Pemilu damai 2024. Menurut Haerudin, semakin tinggi partisipasi pemuda pada proses demokrasi, maka akan menentukan masa depan bangsa dan negara.
Hal ini juga didukung dengan jumlah pemilih muda (generasi milenial dan generasi Z) di Jawa Tengah yang jumlahnya mencapai 52 persen dari keseluruhan jumlah pemilih. Sehingga pemuda bisa menjadi kelompok yang dapat menjaga kondusifitas masyarakat, baik di dunia nyata maupun maya.
“Generasi muda diharapkan menyikapi dengan bijak dan cerdas dengan adanya polarisasi politik termasuk konten hoax, ujaran kebencian dan kampanye hitam di masyarakat. Untuk itu peran pemuda dalam Pemilu 2024 menjadi penting dilibatkan untuk menyebarkan konten-konten positif jelang gelaran Pemilu 2024,” pungkas Haerudin.