Senin, 13 Januari 2025
24 C
Semarang

200 Kasus Karhutla Terjadi di Jateng, Heri Pudyatmoko Ajak Masyarakat Tak Buat Sumber Api Sembarangan

Berita Terkait

Portal Jateng – Kasus kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) semakin meluas di sejumlah daerah, termasuk di wilayah Jawa Tengah. Bahkan, menurut data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jateng, terdapat 200 kasus Karhutla dan tempat pembuangan akhir (TPA) yang telah terjadi selama musim kemarau 2023 dengan luas wilayah terbakar mencapai ratusan hektare.

Dalam hal ini, Wakil Pimpinan DPRD Jateng, Heri Pudyatmoko mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bersama-sama melakukan pencegahan Karhutla. Terlebih wilayah Jawa Tengah memiliki potensi cukup besar terhadap kebakaran lahan.

“Massifnya kasus kebakaran akibat cuaca panas ekstrem ini menjadi PR bersama untuk melakukan pencegahan munculnya sumber api. Tidak hanya pemerintah maupun OPD terkait, tetapi juga masyarakat secara luas,” ungkapnya, Rabu (4/10/2023).

“Upaya pencegahan itu bisa dilakukan dengan hal kecil seperti tidak membakar sampah atau membuang putung rokok sembarangan, terutama di lahan kering,” imbuhnya.

Ia menjelaskan, terjadinya kasus Karhutla tidak melulu karena persoalan besar seperti membakar lahan untuk pemukiman atau perkebunan, tetapi juga perkara sederhana yang juga bisa berakibat fatal.

“Apapun bisa berdampak besar dan merugikan banyak pihak apabila kita tidak memiliki kesadaran untuk menjaga lingkungan kita,” ucapnya.

Tak hanya itu, Heri juga memaparkan sejumlah dampak apabila kasus Karhutla semakin tak terkendali. Salah satunya Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) yang justru dapat menyerang orang-orang yang tidak melakukan pembakaran secara langsung.

“Cuaca panas kering seperti ini membuat kualitas udara tidak terlalu baik, apalagi kalau ditambah asap kebakaran lahan. Penyakit pernapasan bisa meningkat karena tubuh tidak mendapat suplai oksigen yang baik,” terangnya.

“Anak-nak kecil yang paling mungkin terkena dampaknya. Jadi pencegahan harus dilakukan sedini mungkin untuk menjaga kualitas kesehatan generasi kita,” imbuhnya.

Heri menuturkan, untuk melakukan upaya preventif terhadap Karhutla, masyarakat bisa membiasakan untuk mendaur ulang sampah baik yang organik dengan an-organik, sehingga tidak mencemari lingkungan.

“Intinya kegiatan yang menimbulkan api baik besar maupun kecil, harus sangat dihindari. Kita mulai dengan inovasi dan kreativitas pengelolaan sampah, bisa dijadikan untuk pupuk maupun barang-barang serbaguna lainnya,” ujarnya.

“Lalu kalau melihat sumber api di lahan kosong atau di titik-titik rawan kebakaran, segera lakukan tindakan pemadaman atau menghungi petugas setempat. Kita jaga dengan aman lingkungan kita bersama,” pungkasnya. [Advetorial]

Berita Terkait

spot_img

Berita Terbaru