Senin, 13 Januari 2025
24 C
Semarang

Property Lesu, Pengembang Minta Pemerintah Segera Realisasikan Insentif PPN 11%

Berita Terkait

PORTAL JATENG.ID, Semarang – Property Expo Semarang (PES) 6 2023 yang berlangsung di Pollux Paragon Mall mulai 8 – 19 November 2203, berhasil mencatatkan potensi penjualan sebanyak 11 unit rumah senilai Rp 27,3 miliar. Hasil tersebut lebih tinggi dibanding dengan hasil transaksi PES 5 September lalu yang hanya mencapai 7 unit rumah senilai Rp 14,5 miliar.

Namun demikian menurut ketua panitia PES 2023 Dibya Hidayat, lebih tingginya hasil pameran ke-6 tersebut belum bisa mencerminkan perbaikan pasar perumahan di Semarang.

“Karena, nilai transaksi PES 6 hanya didominasi oleh penjualan 1 unit rumah seharga 13 miliar rupiah. Sehingga, meski secara nilai nampaknya terjadi lonjakan, tetapi secara unit hanya terjadi sedikit kenaikan. Secara umum pasar masih lesu, belum setinggi tahun lalu,” kata Dibya Hidayat dalam Press Conference penutupan PES 6 2023, Selasa (21/11/2023) di Semarang.

Lebih lanjut Dibya Hidayat menjelaskan bahwa cenderung rendahnya hasil pameran kali ini kemungkinan juga disebabkan oleh adanya rencana pemerintah menerapkan insentif pembebasan PPN 11% untuk rumah ready stok seharga sampai Rp 5 miliar perunit.

“Rencana pemberlakuan insentif pembebasan PPN 11% telah diumumkan., tetapi hingga kini belum terealisasi. Hal itu mengakibatkan konsumen cenderung bersikap menunggu direalisasikannya insentif tersebut dan menunda pembelian. Karena, 11% merupakan nilai yang sangat besar,” terang Dibya.

Para pengembang perumahan berharap, pemerintah segera merealisasikan penerapan insentif PPN 11% sesuai rencana dalam November ini. Mereka optimis, penerapan insentif tersebut akan menggairahkan pasar rumah, yang pada gilirannya akan menggerakkan perekonomian secara lebih luas.

“Pertumbuhan pasar property secara langsung berkorelasi pada pertumbuhan perekonomian. Karena, property memiliki banyak sekali sektor pendukung seperti material bahan bangunan yang sangat banyak, transportasi, industri perlengkapan rumah tangga, furniture, elektronik, serta jutaan tenaga kerja yang terlibat di dalamnya. Sehingga bergeraknya sektor property akan berpengaruh langsung pada pertumbuhan perekonomian.”

Itulah sebabnya, pemerintah menerapkan insentif PPN 10% untuk perumahan, yakni agar perekonomian makin pesat tumbuh terutama mendekati akhir tahun ini. Maka kami pun berharap agar pemerintah jangan menunda penerapannya dalam November ini,” tutup Dibya Hidayat.

Berita Terkait

spot_img

Berita Terbaru