PURBALINGGA – Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Jawa Tengah kembali menggulirkan bantuan berupa sembako dan makanan tambahan bagi balita stunting, di Desa Panusupan. Bantuan itu, diberikan pada 325 warga miskin, Selasa (21/11/2023).
Bantuan tersebut, bukan kali pertama diberikan. Selama kurun 2023, setidaknya 825 paket makanan pokok diberikan. Pada medio 2023, bantuan yang disalurkan berupa 250 paket beras, 250 makanan tambahan bagi anak stunting. Lalu pada November 2023 diserahkan 325 paket untuk 266 rumah tangga miskin, tiga difabel, dan 56 anak stunting.
Penerima bantuan, Reni, mengaku senang mendapatkan paket sembako. Menurutnya, bantuan itu bisa meringankan sedikit beban keluarganya.
“Alhamdulillah senang. Rasanya ya terima kasih wong dibantu,” ucapnya, sambil menggendong paket bantuan yang baru ia terima di Aula Balai Desa Panusupan.
Hal serupa diungkapkan Karsinah. “Ini nanti dimasak buat sekeluarga. Ada beras ada mi (mocaf, terbuat dari ketela). Terima kasih,” ungkapnya.
Kepala Desa Panusupan Surismi mengatakan, bantuan itu cukup meringankan beban warganya. Ia menyebut, peran Diskominfo Jateng dalam upaya menuntaskan kemiskinan dan meningkatkan keterampilan berusaha warganya cukup konsisten.
Pelaksanan tugas (Plt) Sekretaris Diskominfo Jateng Moch Faizin menyampaikan, pemberian bantuan tersebut merupakan upaya pengentasan warga miskin di Desa Panusupan. Tidak hanya bantuan konsumtif, beberapa program telah dilakukan di desa dampingan Diskominfo Jateng itu.
Di antaranya, 14 paket perbaikan rumah, seminar pemberdayaan desa wisata, bantuan internet desa, bantuan pemasangan papan informasi, dan pelatihan bagi mereka yang ingin bergelut di bidang UMKM.
Pada kesempatan itu, turut diberikan bantuan sarana olahraga kepada pemuda setempat.
Ia berharap, ke depan akan muncul talenta anak muda untuk mengembangkan pariwisata berbasis kecanggihan teknologi. Sebab, dari sektor itu, dapat mendatangkan penghasilan tambahan untuk warga.
“Peningkatan soft skill dari bapak ibu semua. Di sini potensi wisata yang luar biasa. Harapannya bisa dikelola anak-anak muda melalui media sosial. Seperti destinasi Watu Mabur di Kulon Progo, yang memberdayakan medsos. Sekarang di sana alhamdulillah pengunjungnya banyak,” ujarnya.
Faizin juga berharap agar warga mau bahu membahu mengatasi stunting. Hal itu penting, karena dengan mencegah stunting dapat menghasilkan generasi cerdas.
“Mari edukasi ibu hamil sejak dari kandungan, agar ketika tumbuh besar dihindari agar tidak stunting,” pungkas Faizin.