PORTAL JATENG – Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Jawa Tengah mengungkap pihaknya masih punya tugas untuk menurunkan angka stunting hingga 6 persen di tahun 2024.
Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Tengah, Eka Sulistia Ediningsih mengatakan, dalam Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2021 sudah jelas harus bisa menurunkan stunting menjadi maksimal 14 persen.
“Jawa Tengah masih punya PR untuk bisa menurunkan stunting sekitar 6 persen. 6 persen ini tidak ringan kalau kita bagi menjadi dua tahun 2023 dan 2024 kita harus menurunkan kurang lebih 3 persen,” katanya di Solo hari ini Kamis, 7 Desember 2023.
Ia mengatakan, angka stunting dari 2021-2022 di Jateng saat ini hanya mampu turun 0,1 persen saja. Dimana tahun 2021 di angka 20,9 persen dan di tahun 2022 menjadi 20,8 persen.
Menurutnya, tugas menurunkan stunting di Jateng memerlukan kerjasama dari berbagai pihak, baik pemerintah, masyarakat, media dan lainnya. Pihaknya berharap media dapat terus ambil bagian dalam memberikan edukasi tentang stunting ke masyarakat, karena masih banyak orang tua yang belum paham.
Jika tugas ini berhasil lanjutnya, sudah jelas tahun 2045 akan menjadi generasi Indonesia emas akan terwujud.
“2045 itu kita sudah menamainya sebagai Indonesia emas dan bisa tercapai kalau yang mengisi warga negaranya itu merupakan generasi emas. Kalau sekarang kan belum karena masih ada stunting. Dan 22 tahun lagi kita berharap semuanya anak-anak yang lahir sekarang semua dalam keadaan sehat,” pungkasnya.*