Portal Jateng – Wakil Ketua DPRD Jawa Tengah, Heri Pudyatmoko mendorong pengembangan wisata daerah di wilayahnya. Namun begitu, ia mengingatkan bagi para investor dan pengembang untuk tidak melakukan intimidasi terhadap alam.
Heri mengatakan, pertumbuhan sektor wisata daerah harus diimbangi dengan pengembangan sistem kesejahteraan masyarakat.
“Wisata daerah harus menitikberatkan pada peningkatan kesejahteraan manusia dan kesetaraan sosial, tanpa mendominasi lingkungan secara signifikan,” ungkapnya.
Sebagai informasi, di Jawa Tengah saat ini, terdapat sebanyak 818 desa wisata yang tersebar di 35 kabupaten/ kota. Jumlah ini terus meningkat jika dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya yakni hanya sekitar 500 desa wisata, kemudian naik menjadi 717 di tahun 2022.
Menurut Heri, upaya yang cukup massif oleh pemerintah dalam mengoptimalkan pariwisata daerah, harus diseimbangkan dengan aturan batasan dan mempertimbangkan Analisis Dampak Lingkungan (AMDAL).
“Sistem promosi dan pengembangan juga harus diperhatikan. Jangan sampai karena terlalu banyak objek wisata yang digarap, justru menurunkan minat para pengunjung atau bahkan menimbulkan kesenjangan ekonomi baik pengeluaran serta pemenuhan kebutuhan masyarakat,” jelasnya.
Sementara itu, lanjut Heri, keberlanjutan dalam pengelolaan wisata daerah juga harus dilangsungkan dengan regulasi yang jelas.
“Harus dihindari kemungkinan proyek-proyek mangkrak. Optimisme dalam membangun juga harus sejalan dengan semangat dan support dalam merawat dan memajukan,” tegasnya.
Ia berharap, wisata daerah di Jawa Tengah yang sudah digarap maupun masih dalam pengembangan, dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat secara luas. Khususnya dalam membantu peningkatan perekonomian dan daya beli masyarakat.
Sementara itu, menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), Jawa Tengah memiliki daya tarik wisata sebanyak 1.130 dengan rincian 418 Wisata Alam, 175 Wisata Budaya, 365 Wisata Buatan, 76 Wisata Minat Khusus dan 96 DTW lain-lain (event). [Adv-Portal Jateng]