SEMARANG – Kawasan Kaligawe, jalur utama penghubung Semarang-Demak, masih terendam banjir setinggi 30 cm hingga Jumat (24/10/2025) pagi. Genangan yang belum surut selama dua hari ini membuat arus lalu lintas lumpuh total, hanya bisa dilalui kendaraan besar seperti truk tronton.
Kasat Lantas Polrestabes Semarang AKBP Yunaldi, S.Pd. turun langsung memimpin pemantauan dan mengonfirmasi bahwa kendaraan kecil belum dapat melintas. “Kami imbau masyarakat menghindari jalur Kaligawe. Hanya truk besar yang masih bisa lewat, itu pun dengan risiko,” tegasnya di tengah rintik halaman yang masih sesekali turun.
Di tengah kemacetan panjang, para sopir truk harus bersabar. Salah satunya, Parwito (42) asal Pasuruan, mengaku sudah terjebak macet sejak semalam. “Ya ini namanya ujian. Tapi saya apresiasi upaya polisi yang atur lalu lintas dan bantu warga. Cuma, seharusnya banjir seperti ini bisa dicegah. Jangan sampai terulang terus,” ujarnya dengan logat Jawa kental, sambil menerima bingkisan makanan dari petugas.

Di balik kesulitan itu, muncul aksi kepedulian. Personel Satlantas menggelar “Jumat Berkah” dengan membagikan makanan dan minuman bagi sopir yang terjebak. Mereka juga mengevakuasi warga yang hendak ke RS Sultan Agung menggunakan perahu karet.
“Kami sangat terbantu. Sudah lelah, tapi masih ada yang peduli,” kata Parwito, mewakili suara rekan-rekannya.
Sementara itu, petugas terus berjaga dan memantau perkembangan ketinggian air. “Kami berharap cuaca cerah bisa mempercepat surutnya genangan. Yang penting masyarakat tetap bisa beraktivitas dengan aman,” pungkas AKBP Yunaldi.
Dengan koordinasi yang dilakukan dan kesabaran pengguna jalan, situasi Kaligawe masih tetap terkendali, meski air belum juga menunjukkan tanda-tanda surut.



