Kamis, 30 Oktober 2025
26 C
Semarang

Solusi Rob dan Banjir, UNDIP Siap Bangun Desalinasi Skala Besar di Jawa Tengah

Berita Terkait


SEMARANG
 – Rob dan Banjir yang terjadi di Pantai Utara Jawa Tengah dapat diselesaikan dengan sejumlah program. Salah satunya melalui desalinasi skala besar.

Dimana air yang disedot melalui pompa dan ditampung dalam kolam retensi kemudian diolah dengan desalinasi dan dijadikan air siap minum bagi kawasan industri di pantura.

Hal ini mengemuka dalam FGD “Membangun Desalinasi Skala Besar untuk Industri Hijau dan Penanganan Rob di Jawa Tengah“, yang diselenggarakan oleh KBK Departemen Politik dan Ilmu Pemerintahan FISIP Undip pada 29 Oktober 2025.

Acara dibuka oleh Wakil Rektor Undip bidang Riset, Inovasi, Kerjasama dan Komunikasi Pubik, Wijayanto, Ph.D. Dengan narasumber Prof. I Nyoman Widiasa (pakar desalinasi Undip), Dr. Aji Setya Budi (Direktur Utama BUMD PT Tirta Utama Jawa Tengah), Drs. Setyo Adi P, MM (Chief Operational Officer Jateng Land), dan Dr. Zulkifli (Ketua Tim Percepatan Pembangunan Daerah Jawa Tengah), dan dipandu oleh Dr. Dewi Erowati (pakar desentralisasi).

Prof. Nyoman dari tinjauan lapangan dan studinya disejumlah negara memberikan analisa, bahwa kolam retensi sebagai penampungan air rob dan air hujan di kawasan Demak sering penuh karena tidak dimanfaatkan secara optimal. Air payau ringan dalam kolam retensi, semestinya bisa menjadi air baku yang dapat diolah menjadi air siap minum dengan sistem desalinasi yang kemudian dapat dimanfaatkan oleh kawasan industri di wilayah Demak.

“Dengan demikian, desalinasi memiliki fungsi ganda yakni menyediakan air minum sekaligus dapat mengurangi rob dan banjir,” katanya.


Lebih jauh ia menjelaskan, desalinasi dengan memanfaatkan kolam retensi menjadi bagian dari penangangan rob dan banjir secara holistik selain dengan giant sea wall, hybrid sea wall, normalisasi sungai, pembuatan jalan desa, revitalisasi tambak, dan padi salin.

Dr. Aji Setya Budi (Direktur Utama BUMD PT Tirta Utama Jawa Tengah) menjelaskan, bahwa PT Tirta Utama Jawa Tengah siap untuk menjadi pioner dalam membangun desalinasi air skala besar. PT TUJT memilki pengalaman dalam mengelola Wasusokas yang memiliki tantangan cukup kompleks. Desalinasi dengan memanfaatkan kolam retensi tidak saja berpotensi untuk kawasan industri, namun juga bisa mensuplai hingga Kab Kudus. Terlebih di kawasan pantura yang memiliki ketersediaan listrik sangat mencukupi. Perhitungan sementara juga menunjukkan bahwa potensi desalinasi tersebut juga sangat kompetitif secara ekonomis.

Sementara itu, Dr. Zulkifli (Ketua TPPD Jawa Tengah), mewakili Gubernur Jateng Ahmad Luthfi dan wakil Gubernur Jateng Taj Yasin Maimoen (Gus Yasin), menyampaikan, dengan keberhasilan program desalinasi skala kecil bagi masyarakat berpenghasilan rendah di Kota Pekalongan, Brebes, dan Demak, maka saatnya desalinasi dikembangkan dalam skala besar. Tidak saja untuk memenuhi kebutuhan air minum sebagai kebutuhan dasar warga, namun juga untuk menyelesaikan problem lingkungan di Jawa Tengah.

“Desalinasi sebagai solusi di wilayah pesisir difokuskan di 17 kab/kota di wilayah pesisir Jawa Tengah dan secara bisnis sangat worth it,” katanya.

Dalam sambutannya, Wijayanto, Ph.D (Wakil Rektor Undip bidang Riset, Inovasi, Kerjasama dan Komunikasi Pubik) menyampaikan bahwa desalinasi yang dikembangkan oleh Undip sudah diaplikasikan di berbagai daerah termasuk oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana. Sebagai komitmen bahwa karya inovasi tidak saja berhenti menjadi artikel namun juga bisa berdampak nyata bagi masyarakat.*

Berita Terkait

spot_img

Berita Terbaru