(Tim Pengawasan Barang Beredar Kota Pekalongan pastikan kebutuhan pokok jeoang nataru, aman (dok. Jatengprov.go.id)
PORTALJATENG.ID — Tim Pengawasan Barang Beredar Kota Pekalongan memastikan kebutuhan pokok masyarakat (kepokmas) selama jelang Natal 2022 dan Tahun 2023 (Nataru) cukup tersedia di tengah masyarakat.
Tim Pengawasan Barang Beredar Kota Pekalongan pun diharapkan tidak perlu khawatir terkait kepokmas jelang Nataru.
Kepala Dinas Perdagangan, Koperasi, dan Usaha Kecil Menengah (Dindagkop-UKM) melalui Kepala Bidang Perdagangan setempat, Junaenah menuturkan, tim pengawasan barang beredar terdiri dari jajaran Dindagkop-UKM, Satpol PP, Bagian Perekonomian Setda, Dinkes, Dinperpa, Dinkominfo, Polres Pekalongan Kota dan Kejaksaan.
Tim tersebut melakukan pengawasan barang beredar di sejumlah pasar rakyat, toko swalayan, dan beberapa toko sembako. Hasilnya, beberapa komoditas mengalami kenaikan harga, antara lain beras, tomat, cabai, minyak goreng, dan daging ayam ras.
“Harga beras medium naik kisaran 10-15 persen, beras premium dari 5-10 persen, tomat dan cabai rawit hijau kenaikannya 50-100 persen, cabai rawit merah naik 15 persen, dan daging ayam ras kenaikannya di kisaran 5 persen,” ujarnya melansir jatengprov.go.id, Jumat 16 Desember 2022.
Junaenah menjelaskan, kenaikan sejumlah komoditas tersebut disebabkan oleh faktor cuaca yang berubah-ubah dan tidak bisa diperkirakan, sehingga mengganggu hasil panen dari para petani.
“Untuk menjelang Nataru ini, dari pantauan kemarin memang belum terlalu kelihatan signifikan kenaikan kebutuhannya. Tetapi, dalam rangka acara besar keagamaan seperti nataru ini, biasanya kebutuhan seperti telur, ayam, tepung terigu cukup ada kenaikan untuk keperluan membuat kue, jamuan-jamuan keluarga yang saling berkunjung, dan sebagainya,” ungkapnya.
Lebih lanjut, harga daging sapi mencapai Rp123 ribu/kilogram. Harga tersebut di atas Harga Eceran Tertinggi (HET) untuk daging sapi sebesar Rp110 ribu/kilogram.
Harga daging sapi itu sudah cukup lama berada di atas HET dan cenderung stabil, sehingga tidak terlalu berpengaruh terhadap inflasi.
“Jelang Nataru, stok kepokmas beberapa komoditas tersedia antara 2-3 bulan ke depan bisa terpenuhi bagi masyarakat. Sementara, pasokan kepokmas untuk Kota Pekalongan kebanyakan berasal dari wilayah Jawa Tengah dan Jawa Timur. Contohnya, beras diambil dari Pati, Demak, dan Bojonegoro. Lalu, daging ayam dipasok dari Batang dan Kajen, sedangkan, telur dipasok dari Bandar dan Karangdadap, bawang merah dari Brebes, bawang putih dari Wonosobo, tomat dari Banjarnegara, dan cabai dari Wonosobo dan Temanggung,” paparnya.
Junaenah juga menegaskan distribusi kepokmas di Kota Pekalongan terbilang lancar dan tidak ada kendala, sejak beberapa bulan lalu, baik di pasar, maupun minimarket dan supermarket.
“Ada beberapa masukan dari pedagang yang meminta supaya Pemerintah bisa tetap menjaga distribusi dan stok, supaya tidak terjadi kelangkaan kepokmas ini. Kami berharap, tidak ada panic buying di tengah masyarakat dan selalu mengimbau (masyarakat) agar tetap berbelanja sesuai kebutuhan saja,” pungkasnya.
Distribusi BBM
Selain kepokmas, Tim Pengawasan Barang Beredar Kota Pekalongan juga memantau distribusi BBM di sejumlah SPBU yang ada di Kota Pekalongan. Hasilnya, terhitung hingga pekan kedua Desember, penyaluran BBM di beberapa SPBU dinyatakan lancar dan stoknya cukup.