PORTAL JATENG.ID – Pemulihan yang terus berlanjut di sektor riil mendorong turunnya kredit restrukturisasi Covid-19 pada tahun ini. Data dari OJK menunjukkan , dari bulan ke bulan kredit restrukturisasi terus menunjukkan penurunan.
Bila Januari lalu kredit restrukturisasi Covid yang tesalur masih sebesar Rp 435,7 triliun, bulan Mei turun menjadi Rp 372,07 triliun, dan Juni tahun ini turun lagi Rp 11,03 triliun menjadi Rp 361,04 triliun.
Penurunan kredit tersebut juga diiringi turunnya jumlah nasabah restrukturisasi Covid-19. Jumlah nasabah Juni tahun ini turun 70 ribu menjadi 1,57 juta nasabah dari bulan sebelumnya 1,64 juta nasabah.
“Penurunan kredit restrukturisasi Covid itu menunjukkan pemulihan yang tejadi di berbagai sektor riil,” ungkap Kepala Eksekutive Pengawas Perbankan OJK Dian Ediana Rae dalam konferensi pers secara virtual, Kamis (3/8/2023).
Secara keseluruhan di industri perbankan, penyaluran kredit pada Juni 2203 tumbuh 7,76% secara tahunan menjadi Rp6.656 triliun. Pertumbuhan yang tinggi tersebut ditopang kredit investasi yang tumbuh 9,60 persen yoy.
Sementara itu Dana Pihak Ketiga (DPK) secara tahunan pada Juni 2023 tumbuh menjadi 5,79 persen yoy menjadi sebesar Rp8.042 triliun.
“Kualitas kredit Juni tahun ini juga masih terjaga dengan rasio NPL net stabil di level 0,77 persen, sama dengan Mei 0,77 persen. Dan NPL gross turun menjadi 2,44 persen dibanding Mei: 2,52 persen,” kata Dian Ediana Rae.
