Salatiga – Memperingati Hari Buruh Nasional yang jatuh pada tanggal 1 Mei 2025, sosok inspiratif muncul dari pekerja PLN UPT Salatiga. Devi Cahyaningrum, Officer Kinerja di PLN Unit Pelaksana Transmisi (UPT) Salatiga, tampil sebagai Kartini masa kini yang tak hanya berkutat di belakang meja, namun juga aktif menjaga keandalan sistem transmisi listrik di lapangan.
Setiap harinya, Devi melakukan asesmen dan diagnosa langsung terhadap peralatan transmisi bertegangan tinggi, termasuk trafo 150.000 volt, guna memastikan kondisi peralatan tetap prima dan siap menghadapi beban sistem. Di tengah dominasi pekerja laki-laki dalam sektor teknis ini, Devi menunjukkan bahwa perempuan pun mampu memberi kontribusi nyata di garda terdepan kelistrikan.
“Memang pekerjaan lapangan seperti ini mayoritas dilakukan oleh laki-laki, tapi saya ingin menunjukkan bahwa perempuan juga bisa memberikan kontribusi secara optimal. Koordinasi dengan tim lapangan bisa kami jalani dengan baik, karena semua saling mendukung,” ujar Devi.

Kiprah Devi sebagai teknisi kelistrikan disektor transmisi diapresiasi oleh General Manager PLN Unit Induk Transmisi Jawa Bagian Tengah, Abdul Salam Nganro.
“Peran dan Kontribusi Devi serta seluruh srikandi di PLN menjadi wujud keberhasilan emansipasi yang telah diperjuangkan RA Kartini. Mereka membuktikan bahwa perempuan mampu mengambil peran penting, menjalin kolaborasi yang apik untuk mewujudkan tujuan perusahaan, menghadirkan listrik yang andal bagi masyarakat,” terang Abdul Salam Nganro.
Apresiasi yang sama disampaikan juga oleh Manager UPT Salatiga, Nur Fajar Fardiansyah Umar.
“Devi adalah contoh nyata semangat juang Kartini dalam dunia kerja modern. Profesionalisme dan komitmennya menjaga keandalan sistem transmisi menjadi bukti bahwa peran perempuan sangat strategis, bahkan dalam sektor yang menantang seperti ketenagalistrikan,” katanya.
Devi juga berbagi salah satu momen paling berkesan dalam perjalanan kariernya. Sebagai seorang ibu, ia tetap menjalankan tanggung jawab keluarga di tengah kesibukannya di lapangan.
“Saya pernah harus menyempatkan waktu di sela-sela jadwal padat saat berada di lapangan untuk pumping ASI. Itu momen yang sangat berkesan, karena saya bisa menjalankan peran sebagai ibu sekaligus sebagai pekerja yang bertanggung jawab,” kenangnya.
Kisah Devi menjadi refleksi bahwa semangat Hari Buruh tidak hanya tentang tuntutan hak, namun juga perayaan dedikasi dan perjuangan setiap individu di dunia kerja, tanpa memandang gender. PLN UPT Salatiga melalui figur-figur seperti Devi terus berkomitmen menjaga keandalan pasokan listrik demi mendukung aktivitas masyarakat dan pembangunan nasional.***