Nusakambangan – Menyambut Hari Pelanggan Nasional 2025, PT PLN (Persero) bersinergi dengan Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan (IMIPAS) Republik Indonesia membangun fasilitas pengelolaan Fly Ash & Bottom Ash (FABA) atau limbah abu batubara bagi warga binaan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Nusakambangan.
Program bantuan tersebut meliputi seperangkat instalasi pengolahan FABA yaitu bangunan, instalasi, mesin press batako dan mesin press paving.
Sebanyak 142 orang tenaga kerja dengan 30 orang ahli terampil yang akan menggerakkan fasilitas ini, keseluruhannya merupakan warga binaan Lapas Nusakambangan.

Diperkirakan total sebanyak 2 juta pcs paving dan 1 juta pcs batako dapat diproduksi setiap tahun dengan omzet mencapai 5,4 Milliar.
“Program ini menjadi langkah penting dalam membekali warga binaan agar lebih berdaya dan mandiri, sebagai persiapan kembali ke masyarakat setelah menyelesaikan masa pembinaan,” ungkap Menteri IMIPAS, Agus Andrianto saat meninjau fasilitas FABA di Nusakambangan pada Selasa (9/9).
Dalam peninjauan tersebut, menteri IMIPAS didampingi Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, Direktur Retail & Niaga PLN, Adi Priyanto, Direktur Distribusi PLN Arsyadany Ghana Akmalaputri dan General Manager PLN Unit Induk Distribusi Jateng dan DIY, Bramantyo Anggun Pambudi.

Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo menyampaikan, “Kami coba membangun rantai pasok end to end untuk produk FABA ini, kami terinspirasi dari diskusi dengan Bapak Menteri IMIPAS untuk membangun instalasi FABA ini bagi warga binaan. Saat ini masih etape awal program, ke depan akan terus kita kembangkan dan terus bersinergi bersama.”
Selain menghasilkan produk yang bermanfaat berupa paving persegi panjang, paving hexagonal, batako, rosster, buis beton D30 dan D50, instalasi pengolahan FABA Nusakambangan ini diperkirakan memiliki potensi penurunan emisi sebesar 1.598 ton CO2e per tahun. Dengan mengganti sebagian atau seluruh semen dengan bahan geopolimer yang berasal dari FABA, akan menurunkan emisi karbon dari produksi semen hingga 44%.
“Selain itu, pemanfaatan FABA sebagai bahan baku industri dan infrastruktur juga dapat mengurangi timbunan limbah abu batubara, menciptakan lapangan kerja baru, dan menghasilkan produk yang lebih ramah lingkungan,” kata Darmawan.