Jumat, 13 Juni 2025
29 C
Semarang

PLN Perkuat Kemandirian Peternak Boyolali Lewat Listrik Andal, Biaya Produksi Turun 70 Persen

Berita Terkait

Boyolali, 20 Mei 2025 – Menjelang peringatan Hari Lahir Pancasila, PT PLN (Persero) memperkuat dukungannya terhadap sektor pertanian dan peternakan dengan melistriki UD. Pramono, pengepul susu sapi terbesar di Boyolali, Jawa Tengah. Melalui program Electrifying Agriculture, PLN memasok daya baru sebesar 164 kilo Volt Ampere (kVA), mendongkrak efisiensi dan produktivitas usaha peternakan rakyat.

UD. Pramono mengelola distribusi hingga 20.000 liter susu segar per hari yang dikumpulkan dari lebih dari 1.500 peternak di Boyolali dan Klaten. Selain menjadi penopang ekonomi lokal, usaha ini juga mendukung program Makan Bergizi Gratis (MBG) dan menjadi pemasok bagi berbagai desa wisata di sekitarnya.

“Dengan beralih ke listrik PLN sejak Januari 2025, biaya produksi kami turun lebih dari 70 persen. Proses produksi jadi lebih efisien, pelayanan ke peternak dan konsumen meningkat, dan pemakaian solar berkurang drastis,” ungkap Pramono, pemilik UD. Pramono.

Peningkatan daya ini turut meningkatkan keandalan jaringan listrik desa dari 1 phasa menjadi 3 phasa, membuka akses energi bagi pelaku UMKM, petani, hingga industri rumahan di Desa Singosari dan sekitarnya.

Direktur Retail & Niaga PT PLN (Persero) Edi Srimulyanti menegaskan bahwa program Electrifying Agriculture menjadi sarana strategis untuk menekan biaya operasional dan mendorong pertumbuhan ekonomi desa secara berkelanjutan.

Sementara itu, Ketua Komite Pengawas Perpajakan (Komwasjak) Kementerian Keuangan RI, Amien Sunaryadi, yang turut meninjau lokasi, menyampaikan apresiasinya terhadap langkah PLN. Ia menilai kehadiran listrik tidak hanya menopang satu usaha, tetapi bisa memperkuat produktivitas ekonomi masyarakat secara lebih luas.

Pembangunan jaringan listrik ke UD. Pramono sendiri bukan tanpa tantangan. Proyek ini melibatkan koordinasi lintas instansi dan melewati medan ekstrem sepanjang 1.600 meter yang melintasi dua desa dan ruas jalan kabupaten. Berkat kerja sama intensif antara PLN, pemerintah daerah, dan masyarakat, pembangunan selesai hanya dalam 17 hari kerja efektif.

General Manager PLN UID Jateng & DIY, Sugeng Widodo, menambahkan bahwa proyek ini mencerminkan peran PLN sebagai agen perubahan, bukan sekadar penyedia listrik. “Kami hadir membawa energi untuk menggerakkan ekonomi desa dan meningkatkan taraf hidup masyarakat,” ujarnya.

Hingga April 2025, sebanyak 496 pelaku usaha agrikultur di wilayah Jawa Tengah dan D.I. Yogyakarta telah merasakan manfaat langsung dari program Electrifying Agriculture. PLN berkomitmen terus memperluas jangkauan program ini sebagai bagian dari transformasi menuju keadilan energi dan pembangunan berbasis gotong royong—selaras dengan semangat Hari Lahir Pancasila.

Berita Terkait

spot_img

Berita Terbaru