Minggu, 27 Oktober 2024
27 C
Semarang

Potensi Hujan Intensitas Sedang Hingga Lebat di Jateng 7-9 November 2022, BMKG Imbau Masyarakat Waspada Cuaca Ekstrem

Berita Terkait

PORTALJATENG.ID — Berdasarkan hasil analisis dinamika atmosfer aktifnya gelombang Rossby dan anomali suhu muka laut positif di Laut Jawa dan Samudera Hindia selatan Jawa memicu adanya peningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di beberapa wilayah Jateng.

Kelembaban udara yang relatif cukup tinggi dan labilitas lokal yang cukup kuat turut berkontribusi terhadap pembentukan awan hujan di sebagian wilayah Indonesia, khususnya Jateng.

Berdasarkan kondisi tersebut di atas, BMKG memprakirakan potensi curah hujan dengan INTENSITAS SEDANG – LEBAT yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang dalam waktu singkat untuk periode 07 – 09 November 2022 dapat terjadi di wilayah Jateng di wilayah berikut:

Tanggal 07 November 2022
Cilacap, Banyumas, Purbalingga, Banjarnegara, Kebumen, Purworejo, Wonosobo, Kab./Kota Magelang, Boyolali, Klaten, Sukoharjo, Surakarta, Wonogiri, Karanganyar, Sragen, Grobogan, Blora, Rembang, Kudus, Temanggung, Salatiga, Kab./Kota Semarang, Kendal, Kab. Pekalongan, Kab. Tegal, Brebes dan sekitarnya

Tanggal 08 November 2022
Cilacap, Banyumas, Purbalingga, Banjarnegara, Kebumen, Purworejo, Wonosobo, Kab./Kota Magelang, Boyolali, Klaten, Sukoharjo, Surakarta, Wonogiri, Karanganyar, Sragen, Grobogan, Blora, Demak, Jepara, Temanggung, Kab. Semarang, Kendal, Kab. Pekalongan, Brebes dan sekitarnya

Tanggal 09 November 2022
Cilacap, Banyumas, Purbalingga, Banjarnegara, Kebumen, Purworejo, Wonosobo, Kab./Kota Magelang, Boyolali, Klaten, Sukoharjo, Surakarta, Wonogiri, Karanganyar, Sragen, Grobogan, Blora, Rembang, Pati, Kudus, Jepara, Demak, Temanggung, Salatiga, Kab./Kota Semarang, Kab. Pekalongan, Kab. Tegal, Brebes dan sekitarnya

BMKG mengimbau masyarakat agar tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem pada periode tiga hari ke depan yang berpotensi menimbulkan bencana hidrometeorologi berupa banjir, banjir bandang, hujan es, tanah longsor, angin kencang, dan puting beliung.

“Terutama untuk masyarakat yang berada dan tinggal di wilayah rawan bencana hidrometeorologi,” ujar Kepala Stasiun Meteorologi Ahmad Yani Semarang Sutikno dalam keterangan tertulisnya. (PJ2)

Berita Terkait

spot_img

Berita Terbaru