PORTAL JATENG.ID – Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Tengah menggelar acara puncak Festival Jawa Tengah Syariah (FAJAR) 2023 di hotel Gumaya Semarang, Rabu (2/8/2023). Acara ini sekaligus sebagai penutup rangkaian kegiatan capacity building, business matching, kompetisi, dan showcase produk usaha syariah yang telah berlangsung sejak Juni 2023.
Untuk keempat kalinya sejak pertama kali digelar pada tahun 2020, FAJAR 2023 mengusung tema “Pengembangan Pariwisata Ramah Muslim Untuk Mendorong Pertumbuhan Ekonomi Jawa Tengah yang Inklusif”.
Tema tersebut sejalan dengan perluasan ekosistem Halal Value Chain yang kini tak hanya terbatas pada sektor makanan, namun juga berfokus pada sektor pariwisata ramah muslim dan modest fesyen. Perluasan HVC ini diharapkan dapat mendorong pengembangan ekonomi syariah.

Hadir sebagai pembicara dialog sinergis antar pemangku kebijakan dan praktisi pengembangan ekonomi dan syariah yakni; Deputi Gubernur Bank Indonesia (Juda Agung), Wakil Gubernur Jawa Tengah (Taj Yasin Maimoen), Kepala Perwakilan Bank Indonesia Jateng (Rahmat Dwisaputra), dan Direktur PT Taman Wisata Candi (Mohamad Nur Sodiq).
Deputi Gubernur Bank Indonesia, Juda Agung menyampaikan, “Indonesia memiliki visi menjadi Pusat Industri Halal Dunia 2024. Maka Indonesia sebagai negara dengan penduduk muslim terbesar dunia harus bisa memperluas industri halalnya, dibandingkan negara yang berada di posisi puncak saat ini seperti Singapura dan Malaysia.”
Selaras dengan hal tersebut, Rahmat Dwisaputra mengungkapkan bahwa pengembangan ekonomi syariah khususnya di Jawa Tengah sangat potensial karena memiliki pangsa pasar 14%.
“Pangsa aset perbankan syariah di Jawa Tengah pada 2023 meningkat sekitar 10,65% dibanding tahun sebelumnya. Kredit syariah di Jawa Tengah juga meningkat sebesar 13,60% (yoy) pada triwulan II 2023,” ungkap Rahmat.
Rahmat melanjutkan, komitmen pengembangan ekonomi syariah melalui perluasan industri halal tersebut diwujudkan melalui peluncuran beberapa program, yakni : pengembangan Aplikasi Jasirah (Jejak Wisata Sejarah), Modest Fesyen Muslim, dan penandatanganan letter of intent (LOI) business matching antara ORGANİC BOTANİC Gida Turizm Ins. San. ve Tic. Ltd. Sti dengan 5 UMKM binaan berbasis syariah.
Selain itu BI Jateng, MUI, dan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Jateng juga menandatangani perjanjian kerjasama percepatan sertifikasi halal bagi rumah potong ayam dan hewan.
Melengkapi berbagai program tersebut, KPwBI Jateng pada kesempatan ini juga menyerahkan program dedikasi untuk negeri kepada 3 pondok pesantren dan kelompok sadar wisata di Jateng.
“Penyelenggaraan FAJAR 2023 diharapkan mampu mendorong percepatan peluasan ekosistem halal khususnya sektor pariwisata ramah muslim dan modest fesyen, untuk mendorong pertumbuhan ekonomi jawa tengah yang inklusif dan mendukung Indonesia sebagai pusat halal dunia,” kata Rahmat Dwisaputra