SRAGEN – Memasuki Bulan November dengan peralihan musim yang berpotensi terjadinya cuaca ekstrem atau hujan dengan intensitas tinggi, masyarakat di Kabupaten Sragen diminta untuk waspada potensi terjadinya bencana.
Hal itu disampaikan Wakil Bupati Sragen Suroto saat memimpin Apel Kesiapsiagaan Bencana Hidrometrologi bersama unsur Pentahelix Kabupaten Sragen Senin (20/11/2023) di Alun-alun Sragen.
“Memasuki musim penghujan memerlukan kewaspadaan dan kesiapsiagaan kita semua. Kami mengajak seluruh lapisan masyarakat Kabupaten Sragen untuk selalu waspada, tetap berpola hidup sehat, tidak buang sampah di saluran air, lakukan pemangkasan dahan pohon yang terlalu lebat,” terangnya.
Pada apel tersebut, Suroto mengajak masyarakat dan unsur penanggulangan bencana mulai dari camat hingga desa/kelurahan untuk berkolaborasi mengidentifikasi potensi-potensi yang dapat menyebabkan bencana.
“Berdayakan peran serta masyarakat dalam menjaga kelestarian lingkungan sebagai upaya pengurangan risiko bencana untuk menciptakan kemandirian dan ketangguhan masyarakat di Kabupaten Sragen,” ucapnya.
Wabup menambahkan walaupun saat ini sudah memasuki peralihan musim dirinya menyebut ada beberapa kondisi wilayah yang perlu menjadi perhatian. Seperti pemetaan wilayah kekeringan yang berada di utara bengawan, kemudian wilayah Sambirejo dengan tanah longsornya, dan pergerakan tanah di wilayah Kalijambe.
Sementara untuk menghadapi potensi bencana banjir, perlu diwaspadai wilayah Sragen kota, Masaran, Sidoharjo, terutama bantaran sungai Bengawan Solo.
Kepala BPBD Kabupaten Sragen Triyono Putro mengatakan, apel Kesiapsiagaan Bencana selain diikuti oleh Forkopimda Sragen juga diikuti oleh 400 orang dari unsur TNI/Polri, Camat, Kepala Desa/Kepala Kelurahan serta penggiat kebencanaan se Kabupaten Sragen.
“Sumber daya manusia yang ada di Kabupaten Sragen itu siap apabila terjadi bencana. Walaupun kami berharap di Kabupaten Sragen tidak terjadi bencana. Himbauan-himbauan sudah disampaikan melalui surat edaran, sosialisasi melalui radio, dan media terutama kepada seluruh pimpinan wilayah Kecamatan dan Desa untuk mengantisipasi musim penghujan,” jelasnya.
Usai memimpin Apel, Suroto dan Forkopimda meninjau gelar kelengkapan peralatan BPBD Kabupaten Sragen untuk persiapan bencana yang bekerjasama dengan stakeholders terkait (Damkar, TNI/Polri, PMI, Tagana) antara lain perahu karet, genset, jaket pelampung dan helm rescue, tenda posko, dapur umum, tandu evakuasi, mobil rescue, senso, alat selam dan para penyelam.