SEMARANG – Pemkot Semarang berusaha untuk mengantisipasi lonjakan kasus Covid-19. Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu menyampaikan perkembangan kasus Covid-19 yang saat ini mulai merebak di beberapa negara seperti Malaysia dan Singapura.
Mbak Ita, sapaan akrabnya menyebut, di Kota Semarang terdapat tiga kasus aktif Covid-19. “Pertama, kasus Covid-19 terjadi di wilayah Sendangmulyo. Seorang perempuan, tidak ada perjalanan ke luar negeri, tetapi ada kontak erat dengan temannya yang memiliki pengobatan di Singapura. Kontak erat ini, ada di rumah tidak ada gejala dan belum dilakukan pemeriksaan antigen,” ujar Mbak Ita dalam pres conference yang digelar di Rooms Inc Semarang, Senin (11/12/2023).
Mbak Ita menambahkan, terdapat satu kasus yakni seorang perempuan berusia 25 tahun dan berasal dari wilayah Mijen. Ia bekerja di salah satu perguruan tinggi swasta di Semarang dan memiliki perjalanan ke Singapura pada 23 November-3 Desember 2023.

“Pulang melalui Bandara Yogyakarta dan mulai muncul gejala batuk, demam, flu dan batuk, serta mengalami anosmia pada tanggal 3 Desember 2023,” katanya.
Mbak Ita menyebut, pasien ini tidak memiliki kontak erat dengan keluarga. “Dia pergi bersama tiga rekan. Dan diketahui, satu orang terkonfirmasi positif Covid-19, dan dua negatif,” sebutnya.
Untuk kasus ketiga, kata Mbak Ita, pasien juga seorang perempuan berusia 43 tahun dan berasal dari Kecamatan Banyumanik.
“Bersangkutan ini kontak erat atau teman perjalanan dari kasus kedua. Merasakan batuk pilek sejak 3 Desember 2023. Kontak erat dengan suami, anak dan keluarga namun saat diperiksa hasilnya negatif,” lanjutnya.
Mbak Ita menyebut ketiganya telah menjalani isolasi mandiri di rumah. Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang mulai melakukan langkah mitigasi dan penanganan kasus Covid-19. “Upaya Pemkot Semarang, yakni melakukan pemantauan dari masyarakat yang datang dari luar negeri, jadi jika bergejala juga harus dites,” katanya.
Dinas Kesehatan telah mempersiapkan rumah sakit-rumah sakit untuk ruang isolasi. “Memang kita berharap jangan sampai terjadi lonjakan, tapi kita mempersiapkan diri dan mitigasi mengantisipasi lonjakan kasus,” sebutnya.
Ia menambahkan, Pemkot Semarang juga akan mempersiapkan penyediaan alat dan pemeriksaan antigen dan PCR. “Ini akan kami persiapkan mitigasi. Termasuk menyediakan logistik vaksin Covid-19. Setelah berkomunikasi dengan provinsi, Kota Semarang pada Selasa besok mendapatkan 1.000 dosis vaksin,” imbuhnya.
Pemerintah Kota Semarang, menurutnya, terus berkaca dari berpengalaman sebelumnya. Termasuk memberlakukan kembali Standar Operasional (SOP). Termasuk mengingatkan kembali lurah dan camat yang baru dilantik terkait SOP, petunjuk pelaksanaan, dan petunjuk teknis serta mengaktifkan kembali Siaga Corona.
“Langkah konkret kami dengan membentuk tim Satgas Covid-19. Kepala Dinas dan Asisten II akan menyiapkan tim Satgas Covid-19 sesuai tupoksinya,” jelasnya.
Ada dinas teknis seperti Dinas Kesehatan yang akan memulai tracking, hal ini menindaklanjuti adanya tiga kasus aktif di Kota Semarang. Termasuk kesiapan Rumah Sakit untuk menampung rujukan dan perawatan pasien Covid-19.
Tak hanya itu, lanjutnya, Satpol PP diminta melakukan Yustisi atau gerakan pencegahan di wilayah yang sedang ada peningkatan kasus Covid-19 seperti di Sendangmulyo, Mijen, dan Banyumanik.