SEMARANG – Banjir yang melanda sejumlah wilayah di Kota Semarang, Selasa (28/10/2025), tidak hanya menggenangi permukiman dan mengisolasi warga, tetapi juga merenggut nyawa dua anak-anak. Hingga Rabu (29/10) dini hari, satu korban telah ditemukan meninggal, sementara satu lainnya masih dalam proses pencarian oleh Tim SAR gabungan.
Achmad Riefqie Arzan (7), siswa kelas 1 MI Tarbiyatuss Sibya asal Telogomulyo, Semarang, dilaporkan hanyut pada Selasa siang sekitar pukul 11.00 WIB. Nasib malang menimpa bocah tersebut setelah ia terpeleset dan terbawa arus banjir. Jenazahnya berhasil ditemukan warga pada Rabu dini hari pukul 03.00 WIB.
Sementara itu, Rahma Aurel (9) asal Sedayu Tugu, Semarang, hingga berita ini diturunkan masih dalam pencarian. Korban hilang setelah tercebur ke dalam selokan yang sedang dalam perbaikan di kawasan Argomulyo Mukti Asri, Telogomulyo, Pedurungan, Selasa petang sekitar pukul 18.30 WIB.

Berdasarkan rekaman CCTV di lokasi kejadian, Rahma terlihat berjalan di depan ibunya dalam kondisi hujan. Tanpa disadari, langkahnya menginap saluran air yang tersamarkan genangan. Ia pun langsung terseret arus menuju Sungai Gasem. Sang ibu yang berjalan di belakangnya berusaha menolong, namun tidak berhasil dan nyaris ikut hanyut. Beruntung warga sekitar berhasil menyelamatkan ibu tersebut.
“Tim SAR gabungan masih melakukan pencarian di sepanjang aliran saluran air menuju Sungai Gasem. Medan yang dipenuhi sampah dan area pencarian yang luas cukup menyulitkan operasi,” ujar Budiono, Kepala Kantor SAR Semarang. “Kami berharap tim diberikan kemudahan dan korban segera ditemukan,” tambahnya.
Selain kedua korban tersebut, Basarnas Kantor SAR Semarang telah mengevakuasi 47 warga yang terjebak banjir dengan prioritas anak-anak, lansia, orang sakit, dan ibu hamil. Pencarian dan evakuasi dilakukan sejak Selasa siang hingga Rabu dini hari di sejumlah titik rawan, termasuk Semarang Timur, Kaligawe, dan Pedurungan.
Banjir yang dipicu hujan deras yang berlangsung sejak beberapa hari terakhir ini kembali menyoroti kerentanan sistem drainase dan pentingnya kewaspadaan masyarakat, khususnya bagi keluarga dengan anak-anak, di musim penghujan.



