Semarang – PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daop 4 Semarang berhasil mencatatkan capaian On Time Performance (OTP) yang mengesankan pada September 2025. Persentase ketepatan waktu untuk keberangkatan kereta api penumpang mencapai 99,68%, sedangkan untuk kedatangan berada di angka 96,44%. Bahkan, 35 KA dengan keberangkatan awal dari Daop 4 Semarang mencatat OTP 100%.
Manager Humas KAI Daop 4 Semarang, Franoto Wibowo, mengungkapkan bahwa capaian ini merupakan hasil sinergi dan disiplin tinggi dari seluruh petugas, mulai dari pengendali operasi, masinis, hingga tim perawatan jalur.
“Koordinasi yang intens di Pusat Pengendalian Operasi, pemeliharaan sarana yang terjadwal, serta sistem real-time monitoring menjadi kunci utama,” jelas Franoto, Senin (6/10/25).

Meski mengapresiasi capaian OTP yang hampir sempurna, Pakar Transportasi dari Universitas Diponegoro (Undip), Ir. Okto Risdianto Manullang, mengingatkan bahwa ketepatan waktu hanyalah satu aspek dari layanan kereta api yang berkualitas.
“Kita patut apresiasi OTP KAI Daop 4 yang sangat baik. Namun, jangan sampai fokus hanya pada angka OTP. Yang tak kalah penting adalah kualitas pelayanan di dalam kereta, seperti kebersihan, kenyamanan tempat duduk, ketersediaan air bersih, serta fasilitas bagi penyandang disabilitas dan lansia,” tegas Okto.
Okto juga menekankan pentingnya transparansi data operasional, termasuk dalam penanganan keterlambatan yang masih terjadi.
“OTP 96-99% itu luar biasa, tapi yang perlu dilihat juga adalah seberapa cepat pemulihan jadwal ketika terjadi gangguan. Apakah penumpang mendapat informasi yang cepat dan akurat? Sistem customer service dan komunikasi selama perjalanan harus jadi perhatian serius,” ujarnya.
Menurut Okto, meski OTP KA barang mencapai 100%, KAI perlu terus meningkatkan kapasitas dan efisiensi layanan logistik, terutama dalam menghadapi lonjakan permintaan.
“Peningkatan OTP KA barang menunjukkan efisiensi operasional yang baik. Namun, ke depan, KAI perlu mempertimbangkan pengembangan kereta api logistik berkecepatan tinggi untuk rute-rute strategis, guna bersaing dengan moda transportasi lainnya,” paparnya.
Di sisi lain, Okto mengingatkan agar KAI tidak berpuas diri. Menurutnya, tantangan seperti gangguan alam, persilangan dengan jalan raya, dan keterbatasan jalur ganda masih dapat mempengaruhi konsistensi OTP.
“Pemeliharaan jalur dan persinyalan harus terus dilakukan secara proaktif, tidak hanya menunggu terjadinya gangguan,” tambahnya.
Menanggapi masukan tersebut, Franoto menyatakan bahwa KAI Daop 4 berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas pelayanan secara menyeluruh.
“Kami tidak hanya berfokus pada OTP, tetapi juga pada aspek keselamatan, kebersihan, dan kenyamanan penumpang. Kami terus berkoordinasi dengan pusat untuk meningkatkan kualitas fasilitas di dalam kereta, termasuk penyediaan real-time information bagi penumpang,” ujar Franoto.
Dengan integrasi antara ketepatan jadwal dan peningkatan kualitas layanan, KAI Daop 4 berharap dapat terus dipercaya masyarakat sebagai moda transportasi andalan di Jawa Tengah dan DIY.



