SEMARANG – Seorang wanita berhijab tewas usai tertabrak Kereta Api Argo Anjasmoro di jalur antara Stasiun Semarang Tawang dan Alastua, Sabtu (27/12/2025). Korban diduga kuat melakukan aksi bunuh diri dengan menabrakan diri ke kereta yang sedang melaju.
Manager Humas KAI Daop 4 Semarang, Luqman Arif, membenarkan insiden itu terjadi pukul 15.15 WIB. “Korban telah dievakuasi dan prosesnya kini ditangani kepolisian,” ujarnya.
Identitas korban berdasarkan KTP yang ditemukan adalah Yulia Ningsih (56), warga Perum Griya Utama 2, Kelurahan Bangetayu Kulon, Semarang. Kondisi tubuh korban dilaporkan hancur akibat benturan hebat. Warga menduga faktor ekonomi sebagai pemicu, namun hingga kini penyelidikan pasti masih berlangsung.
Imbauan Keras untuk Tidak Beraktivitas di Jalur Kereta
Luqman menegaskan larangan bagi masyarakat beraktivitas di area jalur kereta api. Aturan ini merujuk pada Pasal 181 UU No. 23/2007 tentang Perkeretaapian.
“Kami akan terus genjot sosialisasi keselamatan sebagai upaya preventif,” tegasnya.
Refleksi: Keputusasaan Bukan Jalan Keluar
Di balik data keras ini, tersimpan kisah pilu seorang yang mungkin merasa jalan hidupnya telah buntu. Keputusan untuk mengakhiri derita di rel kereta adalah tanda kegagalan sistem dukung di sekitar korban.
Tragedi ini mengingatkan kita akan pentingnya kepekaan sosial. Perhatian tulus dan komunikasi tanpa penghakiman bisa menjadi penolong pertama bagi mereka yang diam-diam tenggelam dalam keputusasaan.
Jika Anda atau orang terdekat mengalami tekanan berat, segera cari pertolongan. Hubungi layanan konseling, tenaga kesehatan mental, atau figur yang dipercaya. Tidak ada masalah yang tanpa solusi, dan tidak ada beban yang harus dipikul sendirian.
