PORTALJATENG.ID, Semarang – Sebanyak 60 pelaku UMKM penyandang disabilitas mengikuti pelatihan pengembangan usaha di Aula Lantai 7, Kanwil Direktorat Jendral Pajak (DJP) Jawa Tengah I (Kamis, 4/7).
Pelatihan mencakup materi keuangan dan perpajakan, branding produk, transaksi digital, pengajuan permodalan dan strategi pemasaran produk.
Kepala Kanwil DJP Jawa Tengah I Max Darmawan menuturkan, kegiatan Business Development Services (BDS) ini merupakan kegiatan rutin yang dilaksanakan oleh Kementerian Keuangan untuk turut meningkatkan perekonomian melalui pengembangan UMKM.
“Semua Lembaga Kemenkeu di Jawa Tengah, baik Dirjen Pajak, Bea dan Cukai, Kekayaan Negara dan Perbendaharaan Jawa Tengah bersama-sama melakukan pembinaan pada pelaku UMKM. Tujuannya yaitu membantu agar UMKM bisa naik kelas,” ungkap Max.
Max berharap, setelah mengikuti pelatihan, para pelaku UMKM bisa meningkatkan omset, yang merupakan indikator dari UMKM naik kelas.
Dalam kegiatan ini, DJP menggandeng asosiasi yang menaungi para difabel yatu Himpunan Masyarakat Inklusi Kota Semarang (HIMIKS). Sejumlah 60 peserta UMKM yang tegabung dalam HIMIKS hadir dalam kegiatan ini.
Djoko Tri Saptono selaku perwakilan dari HIMIKS bidang UMKM menyampaikan materi mengenai branding produk kepada para peserta.
“Branding produk sangat penting, karena branding yang kuat dan tepat akan memberikan nilai tambah pada produk,” ungkap Djoko.
Sementara itu Dedi Rahmanto selaku Kepala Seksi Supervisi Teknis Aplikasi Kanwil Direktorat Jendral Perbendaharaan (DJPb) Jawa Tengah memberikan materi mengenai Digipay sebagai salah satu inovasi pembayaran dan transaksi untuk satker pemerintah.
Max Darmawan juga berharap, kegiatan BDS ini dapat memberikan wawasan perpajakan yang lebih luas kepada para UMKM. “Karena disini juga ada edukasinya, tentunya kami berharap dapat menambah wawasan keuangan dan perpajakan bagi para UMKM.” pungkasnya.
 Jawa Tengah I (Kamis, 4/7).){kind=link}