REMBANG – Kebijakan kredit pinjaman lunak tanpa bunga dan tanpa agunan bagi pelaku UMKM saat pandemi Covid-19 di Kabupaten Rembang, telah dimanfaatkan lebih dari 12 ribu pelaku UMKM.
Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Utama PT BPR BKK Lasem, Herry Setyo Nugroho menyampaikan, kredit sangat lunak yang bernama Kredit Bulanan Mikro Bangkit (KBMB) untuk membantu masyarakat dari dampak Covid-19, disubsidi oleh Pemkab Rembang, dan telah tersalurkan sebesar Rp55 miliar.
“Sasaran pelaku UMKM-nya terealisasi 11.272 pelaku UMKM. Itu kredit maksimal Rp5 juta tanpa agunan,” ungkapnya, saat ditemui di kantornya, Rabu (23/10/2024).
Selain KBMB, lanjutnya, ada juga Kredit Bulanan Subsidi Inflasi (KBSI), untuk membantu masyarakat menghadapi inflasi yang terjadi pada 2022-2023. Total KBSI yang sudah tersalurkan lebih dari Rp4,166 miliar, untuk 844 pelaku UMKM.
“Dua program ini sangat membantu masyarakat, apalagi tidak ada bunganya. Paling tidak, untuk tambah modal usahanya cukup menguntungkan dan sangat ringan,” imbuhnya.
Bupati Rembang Abdul Hafidz membenarkan, pada 2020 masyarakat dalam kondisi sulit, termasuk pelaku UMKM. Untuk membantu mereka bertahan, dia membuat kebijakan pinjaman tanpa bunga dan tanpa agunan, khusus bagi pelaku UMKM.
“Dulu maksimal Rp5 juta, tanpa bunga, tanpa potongan apapun. Alhamdulillah, sudah berjalan dengan baik,” ungkapnya.
Pelaku UMKM Ali Achmadi menyampaikan, perhatian Pemkab Rembang sangat tinggi terhadap perkembangan pelaku UMKM. Pemkab melalui dinas terkait, sering memfasilitasi pelaku UMKM dari sisi peningkatan kapasitas, seperti pelatihan-pelatihan, kemudahan perizinan, fasilitasi kerja sama dengan Indomaret dan Alfamart, serta permodalan.
“Dulu ada program pinjaman tanpa agunan dan tanpa bunga. Kalau bisa ada lagi,” tandasnya.