Jakarta — PT MRT Jakarta (Perseroda) memaparkan berbagai capaian strategis serta perkembangan proyek MRT kepada sekitar 50 jurnalis mitra Bank Indonesia (BI) Provinsi Jawa Tengah dalam kunjungan program Capacity Building Wartawan di Jakarta, Kamis (19/6).
Para peserta diajak menjajal langsung layanan MRT Jakarta dengan menaiki Ratangga dari Stasiun Dukuh Atas BNI menuju Bundaran HI Bank DKI. Mereka juga meninjau kawasan transit-oriented development (TOD) di sekitar stasiun MRT, yang tengah dikembangkan untuk mendukung mobilitas masyarakat urban secara berkelanjutan.
Corporate Secretary Division Head PT MRT Jakarta, Ahmad Pratomo menuturkan, sejak resmi beroperasi pada 24 Maret 2019, MRT Jakarta telah melayani lebih dari 140 juta penumpang, dengan rata-rata 120 ribu pengguna per hari dan tingkat ketepatan waktu mencapai 99,9 persen.

“Selain menyediakan layanan transportasi modern berstandar internasional, kami juga terus mendorong integrasi antarmoda dan pengembangan kawasan yang ramah pejalan kaki serta pesepeda,” ujarnya.
Menurutnya, fase pertama MRT Jakarta membentang sepanjang 16 kilometer dari Lebak Bulus hingga Bundaran HI, terdiri atas 10 kilometer jalur layang dan enam kilometer jalur bawah tanah dengan total 13 stasiun.
“Saat ini, pembangunan fase kedua tengah berlangsung, mencakup rute Bundaran HI hingga Kota, yang ditargetkan beroperasi sebagian pada 2027 dan keseluruhan pada 2029,” ungkapnya.
MRT Jakarta juga memperluas kenyamanan pengguna melalui sistem pembayaran yang inklusif, mulai dari dompet digital (e-wallet), kartu elektronik, QRIS, aplikasi MyMRTJ, hingga platform JakLingko.
Tidak hanya fokus pada infrastruktur transportasi, PT MRT Jakarta juga menjadi pengelola utama kawasan TOD di enam titik sepanjang lin utara–selatan, yakni Lebak Bulus, Fatmawati, Blok M–Sisingamangaraja, Istora–Senayan, Dukuh Atas, dan Bundaran HI.
Melalui pengembangan kawasan berbasis transit tersebut, MRT Jakarta berharap mendorong perubahan perilaku masyarakat menuju mobilitas yang lebih efisien, inklusif, dan berkelanjutan di masa depan.
Sementara itu, Deputi Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Tengah, Andi Reinasari berharap, melalui kunjungan ke MRT Jakarta ini, para jurnalis Jawa Tengah dapat menyerap berbagai informasi tentang pengembangan moda transportasi publik modern yang berguna dalam mendorong pertumbuhan ekonomi, baik dari sisi kelancaran mobilitas masyarakat sekaligus memberi ruang kepada UMKM untuk berkembang.
Diakuinya, untuk Kota Semarang sendiri, mungkin masih jauh dari rencana pengembangan moda transportasi seperti MRT, karena kondisi lalulintas Semarang belum sepadat Jakarta.



