Sabtu, 27 Desember 2025
30 C
Semarang

Wiwitan Tandur Pari Optimis Pulihkan Dampak Banjir di Demak

Berita Terkait

Demak – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah bersama sejumlah pihak melaksanakan kegiatan “Wiwitan Tandur Pari” sebagai bentuk pemulihan lahan sawah terdampak banjir di Kecamatan Karangtengah, Kabupaten Demak, Kamis (28/8). Kegiatan ini menjadi penanda dimulainya kembali musim tanam padi di area yang sempat tergenang air, sekaligus memperkuat sinergi lintas instansi dalam menjaga ketahanan pangan dan stabilitas harga beras.

Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen, menyampaikan bahwa Kabupaten Demak memiliki peran penting dalam kontribusi produksi padi, baik di tingkat provinsi maupun nasional. “Pada tahun 2024, kontribusi Demak terhadap produksi padi Jawa Tengah sebesar 6,70%. Periode Januari sampai Juli 2025 meningkat menjadi 8,89%, atau setara 1,41% dari produksi nasional. Ini capaian yang sangat penting,” ujarnya.

Ia juga menegaskan perlunya koordinasi lintas sektor agar proses pemulihan lahan seluas 512 hektare terdampak banjir dapat berjalan efektif dan berkelanjutan. “Kolaborasi dengan BBWS, Dinas PU, BPS, dan seluruh pemangku kepentingan sangat diperlukan agar pemulihan ini benar-benar berdampak jangka panjang,” lanjutnya.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Tengah, Rahmat Dwisaputra, turut menyoroti dampak banjir terhadap pasokan dan harga beras. “Dua bulan terakhir, beras menjadi salah satu dari lima komoditas utama penyumbang inflasi di Jawa Tengah. Inflasi Juli tercatat 2,52% year on year, lebih tinggi dari nasional. Hal ini disebabkan terganggunya pasokan akibat banjir,” kata Rahmat.

Menurutnya, pemulihan yang dilakukan sejak Juli lalu sudah mulai menunjukkan hasil. “Normalisasi saluran irigasi di Karangtengah mulai berhasil. Genangan surut, petani mulai kembali ke sawah untuk menanam. Ini wujud nyata kerja sama lintas pihak,” ujarnya.

Pemulihan lahan dilakukan melalui sinergi banyak pihak, mulai dari dukungan sarana-prasarana dan operasional alat berat dari Bank Indonesia, pengerahan tenaga swadaya, brigade pompa, dump truck oleh Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jawa Tengah, serta alat berat dari BBWS Pemali–Juana dan Dinas PUBMCK. PT Pertamina Patra Niaga Regional Jateng & DIY juga memastikan distribusi BBM berjalan lancar. Selain itu, Damkar Demak, pemerintah desa, serta pelaku usaha turut berkontribusi dalam pengerukan saluran dan revitalisasi lingkungan.

Hasil sementara menunjukkan bahwa dari total 512 hektare sawah terdampak, 231,90 hektare sudah kembali ditanami dan 223,11 hektare dalam tahap persemaian untuk musim tanam berikutnya. Diharapkan, luas tanam akan terus bertambah seiring surutnya genangan.

Kegiatan Wiwitan Tandur Pari menjadi simbol optimisme masyarakat dalam menghadapi tantangan iklim. Semangat gotong royong antarinstansi dan masyarakat dinilai menjadi kunci dalam menjaga ketahanan pangan dan menekan laju inflasi di Jawa Tengah.

Berita Terkait

spot_img

Berita Terbaru