Jakarta — PT XLSMART Telecom Sejahtera Tbk (XLSMART) mencatat kinerja positif pada kuartal kedua (Q2) 2025, dua setengah bulan pasca-merger. Perusahaan berhasil membukukan pendapatan sebesar Rp 10,50 triliun atau tumbuh 22% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya (YoY). Normalized EBITDA tercatat sebesar Rp 4,97 triliun dengan margin sebesar 47%, dan laba bersih yang dinormalisasi mencapai Rp 313 miliar.
Kontribusi pendapatan dari layanan data dan digital mendominasi dengan porsi lebih dari 91%. Sementara itu, pendapatan kumulatif XLSMART selama semester pertama 2025 tercatat sebesar Rp 19,10 triliun.
“Kuartal kedua 2025 menjadi tonggak penting bagi XLSMART. Dua setengah bulan setelah proses merger dilakukan, kami menghadapi tantangan eksternal maupun internal. Secara eksternal, industri masih diwarnai kompetisi yang ketat, sementara secara internal, kami perlu memastikan operasional perusahaan tetap solid sehingga layanan kepada pelanggan tetap optimal,” ujar Presiden Direktur & CEO XLSMART, Rajeev Sethi di Jakarta (27/8).

Rajeev menambahkan, perusahaan terus fokus melakukan konsolidasi dan integrasi di berbagai lini agar kinerja perusahaan tetap berada di jalur yang tepat. “Sejumlah pencapaian penting telah terwujud, di antaranya skala bisnis yang semakin besar, integrasi jaringan yang terus berjalan sesuai rencana, serta meningkatnya pengalaman pelanggan,” ujarnya.
Hingga akhir kuartal II 2025, jumlah pelanggan XLSMART meningkat menjadi 82,6 juta dengan rata-rata pendapatan per pengguna (ARPU) campuran sebesar Rp 36 ribu. Kenaikan ini merupakan hasil konsolidasi pasca-merger yang telah tuntas.
Di sisi operasional, terjadi peningkatan beban biaya yang sebagian besar disebabkan oleh proses merger. Namun, biaya penjualan dan pemasaran berhasil ditekan melalui penerapan strategi digitalisasi. Biaya infrastruktur, interkoneksi, dan pengeluaran langsung lainnya turut mengalami kenaikan YoY, termasuk beban regulasi.
Dalam hal digitalisasi, XLSMART mencatat pertumbuhan signifikan pada penggunaan aplikasi MyXL, AXISNet, dan mySmartfren, dengan total pengguna aktif bulanan (MAU) mencapai 41,4 juta pelanggan atau naik 29% YoY. Ketiga aplikasi tersebut memberikan kontribusi pendapatan yang meningkat sebesar 18% dalam dua tahun terakhir.
“Penggunaan aplikasi kami memungkinkan pemahaman yang lebih baik terhadap kebutuhan pelanggan. Ini memperkuat strategi personalisasi penawaran layanan yang telah berhasil mendorong penggunaan dan pendapatan,” kata Rajeev.
Perusahaan juga memperkuat strategi berbasis digital melalui pemanfaatan data analytics untuk mengidentifikasi area investasi bernilai tinggi dan menyusun strategi pemasaran yang tepat waktu.
Dari sisi keuangan, XLSMART mencatat utang kotor sebesar Rp 23,19 triliun dengan rasio net debt to EBITDA sebesar 3,53x. Utang bersih tercatat Rp 21,93 triliun, tanpa utang dalam denominasi USD. Sebanyak 78% pinjaman berbunga mengambang dan 22% berbunga tetap. Free cash flow (FCF) meningkat 35% menjadi Rp 6,48 triliun.
Sementara iti jumlah BTS XLSMART hingga akhir kuartal II 2025 mencapai lebih dari 209 ribu, naik 28% YoY. Trafik layanan meningkat 43% YoY menjadi 3.817 petabyte. Untuk mendukung peningkatan kualitas jaringan dan pengalaman pelanggan, XLSMART telah merealisasikan belanja modal sebesar Rp 2,3 triliun dari total alokasi Rp 20–25 triliun hingga akhir tahun.
Konsolidasi dan Integrasi Berjalan Sesuai Rencana
Dalam proses konsolidasi pasca-merger, XLSMART melaporkan kemajuan pada tiga aspek utama: teknologi, komersial, dan sumber daya manusia.
Dari sisi teknologi, perusahaan berhasil memperluas jaringan melalui inisiatif National Roaming dan MOCN, yang memungkinkan keterhubungan jaringan XL dan Smartfren di sekitar 156 kota baru. XLSMART juga mengintegrasikan Network Operation Center (NOC) serta melakukan konsolidasi mitra operasional jaringan, termasuk kerja sama dengan ZTE dan Huawei.
Di sisi komersial, perusahaan tetap mempertahankan tiga merek — XL, AXIS, dan Smartfren — sebagai strategi menghadapi persaingan industri. Harmonisasi tim penjualan di lapangan dan penguatan tools digital terus dilakukan untuk meningkatkan efektivitas pemasaran.
Sementara itu, dari sisi sumber daya manusia, struktur dewan direksi dan komisaris telah ditetapkan sejak hari legal merger. Perusahaan juga telah menyatukan budaya kerja dari dua entitas lama menjadi satu budaya baru di seluruh wilayah operasional serta meningkatkan keterikatan karyawan.
“Dengan skala bisnis yang lebih besar, jaringan yang semakin luas, dan strategi multi-brand yang terarah, kami siap memperkuat posisi XLSMART sebagai motor transformasi digital Indonesia. Kami bersyukur dapat menjaga pertumbuhan, mempertahankan profitabilitas, dan terus menghadirkan layanan yang inklusif, inovatif, dan bernilai tambah bagi seluruh pelanggan,” kata Rajeev.



